PT Gramedia Pustaka Utama menyatakan permintaan maaf kepada umat Islam atas terbitnya buku 5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia. Pihak Gramedia juga mengakui keteledoran telah menerjemahkan buku tersebut. Buku karya Douglas Wilson itu diadukan oleh Front Pembela Islam (FPI) ke Polda Metro Jaya, Senin (11/6), karena dinilai menghina Nabi Muhammad SAW.
Menurut Humas PT Gramedia, Nugroho F Yudho, sebelumnya pihaknya juga telah menyampaikan permintaan maaf, atas apa yang ada di dalam buku tersebut di salah satu media massa.
"Sebenarnya kita sudah muat di koran harian Kompas dan tetap seperti kutipan di media cetak tersebut. Kita selaku penerbit sudah menyampaikan permintaan maaf sedalam-dalamnya kepada umat Islam di Indonesia, ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Gramedia Pustaka Utama, Wandi S Brata," ujar Nugroho saat dihubungi Inilah.com, Selasa (12/6).
Keteledoran yang dialami Gramedia, menurutnya bukanlah kesengajaan melainkan karena pihaknya menganalisa apa adanya.
"Kita hanya menerjemahkan saja tidak ada unsur kesengajaan," ujarnya.
Nugroho menambahkan, PT Gramedia Pustaka Utama telah menarik peredaran buku 5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia di setiap Gramedia. "Sejak Jum'at pekan lalu, kita sudah menarik buku-buku tersebut pada pukul 11.00 WIB dan itu akan kita musnahkan".
Ia memastikan, buku yang aslinya berjudul ‘Five Cities That Ruled The World’ itu sudah tidak ada lagi di toko buku Gramedia. Namun, ia belum bisa memastikan apakah buku tersebut masih ada di toko buku lainnya. Hal itu dikarenakan proses penarikan membutuhkan waktu. Salah satu contohnya adalah buku tersebut masih ditemukan FPI di Toko Buku Gunung Agung.
"Kalau soal laporan FPI, kami menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum. Kalau mau diproses jalur hukum ya kita ikuti penegak hukum," kata Nugroho mengomentari upaya FPI mengadukan Dirut PT Gramedia Pustaka Utama, editor dan penerjemah buku 5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia. [JJ/EM/bsb]
Menurut Humas PT Gramedia, Nugroho F Yudho, sebelumnya pihaknya juga telah menyampaikan permintaan maaf, atas apa yang ada di dalam buku tersebut di salah satu media massa.
"Sebenarnya kita sudah muat di koran harian Kompas dan tetap seperti kutipan di media cetak tersebut. Kita selaku penerbit sudah menyampaikan permintaan maaf sedalam-dalamnya kepada umat Islam di Indonesia, ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Gramedia Pustaka Utama, Wandi S Brata," ujar Nugroho saat dihubungi Inilah.com, Selasa (12/6).
Keteledoran yang dialami Gramedia, menurutnya bukanlah kesengajaan melainkan karena pihaknya menganalisa apa adanya.
"Kita hanya menerjemahkan saja tidak ada unsur kesengajaan," ujarnya.
Nugroho menambahkan, PT Gramedia Pustaka Utama telah menarik peredaran buku 5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia di setiap Gramedia. "Sejak Jum'at pekan lalu, kita sudah menarik buku-buku tersebut pada pukul 11.00 WIB dan itu akan kita musnahkan".
Ia memastikan, buku yang aslinya berjudul ‘Five Cities That Ruled The World’ itu sudah tidak ada lagi di toko buku Gramedia. Namun, ia belum bisa memastikan apakah buku tersebut masih ada di toko buku lainnya. Hal itu dikarenakan proses penarikan membutuhkan waktu. Salah satu contohnya adalah buku tersebut masih ditemukan FPI di Toko Buku Gunung Agung.
"Kalau soal laporan FPI, kami menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum. Kalau mau diproses jalur hukum ya kita ikuti penegak hukum," kata Nugroho mengomentari upaya FPI mengadukan Dirut PT Gramedia Pustaka Utama, editor dan penerjemah buku 5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia. [JJ/EM/bsb]
