Lebih dari 750 orang telah memeluk Islam di Darul Bir Society pada tahun 2012 ini. Jika dirata-rata, berarti setiap hari ada lima orang yang mengikrarkan syahadat di Islamic Center yang dikelola pemerintah Uni Emirat Arab itu.
Mualaf tersebut berasal dari 16 negara berbeda. Jumlah terbanyak berasal dari Filipina mencapai 80 persen, disusul India dan China. Sebagian lagi berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Rumania, Rusia dan Belanda.
Fatimah Drab, salah seorang dai wanita di Darul Bir Society, menjelaskan bahwa para mualaf itu sangat bersemangat untuk memahami Islam dengan baik. Mereka secara intensif belajar membaca, menghapal dan mendalami tafsir Al-Qur`an. Darul Bir Society memfasilitasi mereka dengan kursus intensif yang satu angkatannya terdiri dari 150 orang peserta.
Selain bermanfaat untuk pendalaman Islam yang diamalkan secara pribadi, pembelajaran secara intensif itu juga bermanfaat secara umum bagi masyarakat non Muslim karena mereka diharapkan menjadi dai-dai baru di tempat domisili masing-masing. Menurut Direktur Pusat Informasi Darul Bir Society Yusuf Al Saidd, mualaf menjadi dai potensial yang menarik non-muslim untuk menjadi mualaf berikutnya. Faktor kedekatan dan kesamaan pengalaman menjadikan dakwah mualaf itu testimoni yang menyentuh.
"Non-Muslim memiliki kesempatan yang baik untuk bertemu para mualaf dan mendengarkan cerita masuk Islam mereka dari rekan-rekan mereka dalam bahasa mereka sendiri, yang hal itu sedemikian rupa terbukti sukses luar biasa dalam menyampaikan pesan yang tepat tentang Islam," kata Yusuf Al Saidd.
Pihak pengelola Darul Bir Society berharap jumlah mualaf tahun ini akan melebihi tahun sebelumnya. Pada 2009, tercatat 1.059 orang masuk Islam di Darul Bir Society, tahun 2010 sebanyak 1.500 orang, dan tahun 2011 sebanyak 1.380 orang. [IK/Hdy/bsb]
Mualaf tersebut berasal dari 16 negara berbeda. Jumlah terbanyak berasal dari Filipina mencapai 80 persen, disusul India dan China. Sebagian lagi berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Rumania, Rusia dan Belanda.
Fatimah Drab, salah seorang dai wanita di Darul Bir Society, menjelaskan bahwa para mualaf itu sangat bersemangat untuk memahami Islam dengan baik. Mereka secara intensif belajar membaca, menghapal dan mendalami tafsir Al-Qur`an. Darul Bir Society memfasilitasi mereka dengan kursus intensif yang satu angkatannya terdiri dari 150 orang peserta.
Selain bermanfaat untuk pendalaman Islam yang diamalkan secara pribadi, pembelajaran secara intensif itu juga bermanfaat secara umum bagi masyarakat non Muslim karena mereka diharapkan menjadi dai-dai baru di tempat domisili masing-masing. Menurut Direktur Pusat Informasi Darul Bir Society Yusuf Al Saidd, mualaf menjadi dai potensial yang menarik non-muslim untuk menjadi mualaf berikutnya. Faktor kedekatan dan kesamaan pengalaman menjadikan dakwah mualaf itu testimoni yang menyentuh.
"Non-Muslim memiliki kesempatan yang baik untuk bertemu para mualaf dan mendengarkan cerita masuk Islam mereka dari rekan-rekan mereka dalam bahasa mereka sendiri, yang hal itu sedemikian rupa terbukti sukses luar biasa dalam menyampaikan pesan yang tepat tentang Islam," kata Yusuf Al Saidd.
Pihak pengelola Darul Bir Society berharap jumlah mualaf tahun ini akan melebihi tahun sebelumnya. Pada 2009, tercatat 1.059 orang masuk Islam di Darul Bir Society, tahun 2010 sebanyak 1.500 orang, dan tahun 2011 sebanyak 1.380 orang. [IK/Hdy/bsb]
