lazada ID

Revolusi Arab dan Kemunafikan Barat


Ketika pemikir Aljazair Malik bin Nabi menyampaikan statemennya yang populer bahwa “Barat tidak membawa kebaikan-kebaikannya di luar perbatasan mereka”, Muhammad Abduh juga menyatakan dengan penuh silaunya kepada barat saat berkunjung bahwa “Di Barat saya menemukan Islam tanpa kaum muslimin dan mereka meninggalkan kaum muslimin terbelakang tanpa Islam”. Namun Ustad Muhammad Qutb menimpali dua statemen di atas dan menafikan adanya nilai hakiki dalam interaksi Barat dengan bangsa lain kecuali nilai-nilai kepentingan dan maciavelistis.

Muhammad Qutb mengatakan apa yang dilihat Muhammad Abduh di Barat adalah nilai-nilai etika dalam interaksi bisnis yang tidak lebih sebagai politik pedagang yahudi yang mumpuni yang tujuannya hanya mempertahankan pelanggan dengan tipuan agar sakunya terkuras. Pedagang itu akan segera minta maaf jika ia mengirim barang yang berbeda dengan pesanan pelanggan. Namun lihat kelakuan mereka, yakni pedagang dan pebisnis yang sama dari perusahaan-perusahaan barat tidak segan-segan mengirim makanan dan obat-obatan expaired ke Afika dan wilayah lain. Bahkan mereka membuat eksperimen penggunaan obat-obatan kadaluarsa di dunia ketiga (dunia Islam).

Itulah interaksi dan perlakukan barat dengan bangsa lain di bidang perniagaan dan indstri, manipulasi dan penipuan. Lantas bagaimana barat berinteraksi dengan nilai-nilai kebebasan, demokrasi, keadilan dan lain-lain jika terkait masalahnya dengan bangsa dan masyarakat lain?

Kredibilitas yang Terguncang
Barat dengan sayap Eropa dan Amerikanya sejak memegang tampuk kepemimpinan politik dunia memberikan hak kepada mereka sendiri untuk menguasai dunia sebagai guru dan pengarah bangsa-bangsa. Mereka memberi sanksi dan memberi reward kepada yang mereka kehendaki. Jika bangsa lain ragu-ragu, barat tidak segan menggunakan perangkat militernya dan embargo ekonominya. Mereka mengancam siapapun yang tidak mewujudkan kepentingan atau tidak mau berkoordinasi dengan mereka.

Namun dunia kini kehilangan kredibilitasnya sebab telah menggunakan standar ganda dengan mengatas namakan nilai kemanusiaan. Kredebilitas itu sudah lama hilang. Namun saat ini adalah kebangkrutannya. Namun ini bukan masalah besar dimana kezhaliman tanpa jelas dan pengembalian hak kepada pemiliknya dari sang perampas menjadi kewajiban kemanusiaan dan moral, seperti yang terjadi di Palestina, dimana mereka menancapkan kanker di sana. Sekali lagi bukan itu masalahnya sebab ia merupakan luka mengangah. Namun kini barat sedang diuji dalam menyikapi revolusi Tunisia dan Mesir.

Dua revolusi ini mengungkap kemunafikan barat dan kebohongan nilai-nilai yang selama ini mereka klaim perjuangkan; yakni nilai-nilai penghormatan terhadap kehendak rakyat hingga nilai melawan kediktatoran. Ini terungkap karena kuatnya sock sebab ledakan revolusi ini di luar dugaan. Namun dunia sudah terbiasa dengan sikap-sikap yang saling kontrdiksi dan standar ganda selama ini. Sehingga tak ada seorang pun percaya akan mereka. Dua revolusi ini hanya membuang apa yang tersisa dari kebohongan mereka.

Apa buktinya? Barat memberikan peluang kepada rezim represif untuk memadamkan pengunjuk rasa dengan kekerasan. Kementerian Perancis menawarkan bantuan keamanan dan militer kepada Ben Ali untuk memadamkan revolusi.

Selanjutnya, barat diam semata ketika menyaksikan kekerasan terhadap demonsran di Libya terutama di hari-hari pertama.

Yang membuat jengkel sebenarnya bukan sikap negara-negara barat yang kontradiksi antara slogan dan perilaku dalam mendukung pemimpin paling zhalim.

Mereka berkoar tengan HAM namun hanya diam tak berkutik ketika tentara Israel menyerang kapal dan relawan kemanusiaan di perairan internasional.

Profesionalisme Media yang Diinjak-injak dalam Dunia Barat
Transparansi, kredibilitas dan membela yang lemah adalah sejumlah nilai-nilai yang digaungkan oleh media barat. Ini nilai kemanusiaan milik bersama.

Namun sayang sekali, barat tidak berdaya membawa (menerapkan) nilai-nilai ini di luar batas negeri mereka. BBC dan CNN serta corong barat lainnya hanya bisa menerapkan standar ganda dan tidak berimbang dalam pemberitaan dan penanaman opini.

Lembaga-lembaga media ini selalu berpihak kepada negaranya sendiri dan memperjuangkan kepentingan dan orientasi penyandang dananya dengan berbagai kepentingan politiknya.

Jika terkait dengan Arab, Islam dan aspirasi umat maka slogan kebebasan dan “pendapat lain” maka mereka memanipulasi dan masa bodoh dan mencari-cari kesalahan.

CNN misalnya telah menghancurkan profesionalisme mereka sendiri ketika mendukung pasukan Bush yang menginvasi Irak. Ketika para “gaja-gaja abrahah” itu menginjak dan membumihanguskan Bagdad, chanel barat ini menghilang entah kemana.

Jika diperhatikan sikap-sikap politiknya selama ini maka barat sudah redup dari panggung pengaruh internasional. Pada saat pengaruh mereka makin lama makin habis, peradaban umat Islam yang lurus ini makin bangkit bersama para revolusioner di dunia yang selama ini mereka tersiksa. “Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,” (Ar-Rum: 4) [bsyr, InfoPalestina]
Recomendation
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 SEKILAS DAKWAH - Dami Tripel Template Level 2 by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.
Valid HTML5 by Ardi Bloggerstranger