Menanggapi aksi protes rakyat Afghanistan atas pembakaran Al-Qur`an di Bagram, jenderal Amerika Serikat (AS) komandan pasukan asing di Afghanistan (ISAF) John Allen mengatakan bahwa pembakaran Al-Qur'an itu tidak disengaja.
“Kami melakukan penyelidikan menyeluruh atas kejadian itu dan kami mengambil langkah-langkah untuk memastikan ini tidak akan terjadi lagi. Saya yakinkan Anda … Saya berjanji … ini tidak disengaja,” kata Allen dalam pernyataannya yang dirilis Selasa (21/2).
“Saya sungguh-sungguh minta maaf atas pelecehan yang mungkin ditimbulkannya, kepada presiden Afghanistan, pemerintah Republik Islam Afghanistan, dan paling penting kepada rakyat Afghanistan yang mulia,” tambah Allen.
John Allen tidak menjelaskan bagaimana pembakaran Al-Qur'an itu terjadi. Ia mengatakan, saat pasukan koalisi yang dipimpin AS mengetahui aksi pembakaran itu, pihaknya mengintervensi dan menghentikannya. Menurutnya, sebagian Al-Qur`an itu telah diselamatkan dan akan diserahkan kepada otoritas keagamaan.
Ratusan rakyat Afghanistan yang terdiri dari para pekerja di pangkalan militer AS di Bagram memprotes pembakaran Al-Qur'an itu. Demonstrasi itu meletus setelah sebagian orang melihat bagian-bagian Al-Qur'an terbakar bersama barang-barang lain.
Protes serupa juga meletus di Kabul, Selasa (21/2).
Kasus pembakaran Al-Qur'an ini bukan yang pertama terjadi. April tahun lalu, kasus pembakaran Al-Qur'an juga mengakibatkan protes massa. Satu orang tewas, puluhan orang cedera dan setidaknya 25 orang ditangkap menyusul aksi protes itu. [IK/Hdy/bsb]
“Kami melakukan penyelidikan menyeluruh atas kejadian itu dan kami mengambil langkah-langkah untuk memastikan ini tidak akan terjadi lagi. Saya yakinkan Anda … Saya berjanji … ini tidak disengaja,” kata Allen dalam pernyataannya yang dirilis Selasa (21/2).
“Saya sungguh-sungguh minta maaf atas pelecehan yang mungkin ditimbulkannya, kepada presiden Afghanistan, pemerintah Republik Islam Afghanistan, dan paling penting kepada rakyat Afghanistan yang mulia,” tambah Allen.
John Allen tidak menjelaskan bagaimana pembakaran Al-Qur'an itu terjadi. Ia mengatakan, saat pasukan koalisi yang dipimpin AS mengetahui aksi pembakaran itu, pihaknya mengintervensi dan menghentikannya. Menurutnya, sebagian Al-Qur`an itu telah diselamatkan dan akan diserahkan kepada otoritas keagamaan.
Ratusan rakyat Afghanistan yang terdiri dari para pekerja di pangkalan militer AS di Bagram memprotes pembakaran Al-Qur'an itu. Demonstrasi itu meletus setelah sebagian orang melihat bagian-bagian Al-Qur'an terbakar bersama barang-barang lain.
Protes serupa juga meletus di Kabul, Selasa (21/2).
Kasus pembakaran Al-Qur'an ini bukan yang pertama terjadi. April tahun lalu, kasus pembakaran Al-Qur'an juga mengakibatkan protes massa. Satu orang tewas, puluhan orang cedera dan setidaknya 25 orang ditangkap menyusul aksi protes itu. [IK/Hdy/bsb]