Dukungan terhadap Al Quds terus mengalir dari dunia internasional. Lebih dari 50 negara akan berpartisipasi dalam pawai global Al Quds bulan depan. Demikian pernyataan Ketua Komite Eksekutif Pawai Global al Quds, Dr. Ribhi Halum, seperti dirilis InfoPalestina, Rabu (22/2) pagi.
Mengawali pawai itu, konferensi umum akan digelar Senin (27/2) depan. 150 tokoh dunia dijadwalkan hadir pada konferensi di Amman itu untuk menerbitkan pernyataan bersama membela Al Quds dari upaya Yahudisasi dan pembersihan etnis oleh Zionis.
“Pernyataan pada skala global akan diterbitkan oleh sekitar 150 tokoh terkenal dunia. Di antaranya adalah pembela HAM internasional Pendeta Desmontutu, mantan Presiden Malaysia Mahatir Muhammad, Uskup al Quds Atallah Hana, Ketua Gerakan Islam di wilayah Palestina terjajah 1948 Syaikh Raed Shalah, pemikir dunia Noam Chomsky dan tokoh-tokoh lokal terkemuka lainnya,” terang Halum.
Halum juga menegaskan, mengubah identitas Al Quds merupakan kejahatan kemanusiaan. Karena itu dunia internasional perlu membelanya.
“Urgensi yang diperankan kota Al Quds secara politik, peradaban dan agama bagi rakyat Palestina, kemanusiaan secara keseluruhan, pernyataan ini menyerukan perlindungan terhadap tempat-tempat suci, peninggalan dan menganggap perubahan identitas Al Quds merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegas Halum.
“Membela al Quds dan membebaskannya adalah kewajiban bagi semua jiwa yang merdeka di dunia. Sekaligus mengecam kampanye pembersihan etnis dan langkah-langkah yang terus dilakukan untuk merubah realitas demografi, geografi dan politik di kota Al Quds,” tambahnya.
Pawai Al Quds Global merupakan gerakan bersama dari perwakilan lebih 50 negara yang akan bergerak dari negara-negara sekitar Palestina menuju perbatasan Palestina terjajah atau titik terdekat yang bisa dicapai. Pawai Al Quds Global itu akan dilaksanakan tanggal 30 Maret mendatang, bertepatan dengan hari bumi. Pawai Al Quds membawa pesan bahwa Al Quds adalah milik Palestina, dan Israel tidak memiliki hak untuk mengusir warga Palestina dari tanah miliknya serta tak punya ha untuk mengubah identitas Al Quds.
Menurut Halum, lebih dari 50 negara menjadi anggota komite internasional yang bekerja mempersiapkan pawai itu. Jumlah relawan terus meningkat, mendekati konferensi umum Senin (27/2) depan. [IK/IP]
Mengawali pawai itu, konferensi umum akan digelar Senin (27/2) depan. 150 tokoh dunia dijadwalkan hadir pada konferensi di Amman itu untuk menerbitkan pernyataan bersama membela Al Quds dari upaya Yahudisasi dan pembersihan etnis oleh Zionis.
“Pernyataan pada skala global akan diterbitkan oleh sekitar 150 tokoh terkenal dunia. Di antaranya adalah pembela HAM internasional Pendeta Desmontutu, mantan Presiden Malaysia Mahatir Muhammad, Uskup al Quds Atallah Hana, Ketua Gerakan Islam di wilayah Palestina terjajah 1948 Syaikh Raed Shalah, pemikir dunia Noam Chomsky dan tokoh-tokoh lokal terkemuka lainnya,” terang Halum.
Halum juga menegaskan, mengubah identitas Al Quds merupakan kejahatan kemanusiaan. Karena itu dunia internasional perlu membelanya.
“Urgensi yang diperankan kota Al Quds secara politik, peradaban dan agama bagi rakyat Palestina, kemanusiaan secara keseluruhan, pernyataan ini menyerukan perlindungan terhadap tempat-tempat suci, peninggalan dan menganggap perubahan identitas Al Quds merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegas Halum.
“Membela al Quds dan membebaskannya adalah kewajiban bagi semua jiwa yang merdeka di dunia. Sekaligus mengecam kampanye pembersihan etnis dan langkah-langkah yang terus dilakukan untuk merubah realitas demografi, geografi dan politik di kota Al Quds,” tambahnya.
Pawai Al Quds Global merupakan gerakan bersama dari perwakilan lebih 50 negara yang akan bergerak dari negara-negara sekitar Palestina menuju perbatasan Palestina terjajah atau titik terdekat yang bisa dicapai. Pawai Al Quds Global itu akan dilaksanakan tanggal 30 Maret mendatang, bertepatan dengan hari bumi. Pawai Al Quds membawa pesan bahwa Al Quds adalah milik Palestina, dan Israel tidak memiliki hak untuk mengusir warga Palestina dari tanah miliknya serta tak punya ha untuk mengubah identitas Al Quds.
Menurut Halum, lebih dari 50 negara menjadi anggota komite internasional yang bekerja mempersiapkan pawai itu. Jumlah relawan terus meningkat, mendekati konferensi umum Senin (27/2) depan. [IK/IP]