Teroris Kristen Anders Behring Breivik yang telah menewaskan 93 orang dalam aksi pengeboman dan penembakan 22 Juli lalu, dinyatakan tidak waras oleh tim psikiater. Menurut sebuah jajak pendapat, sepertiga warga Norwegia tidak puas dan meminta dilakukan pemeriksaan lagi.
Komite peradilan Norwegia juga menuntut agar dilakukan penilaian psikologis kembali terhadap Breivik. Pasalnya, jika Breivik dinyatakan gila, maka ia akan dibebaskan dari hukuman penjara yang semestinya dijalani.
Radio Nederland, Rabu (30/11) melaporkan, Breivik sendiri merasa dirinya stabil secara mental. Pada sidang perdana 25 Juli lalu, Breivik dengan gamblang dapat memaparkan bahwa tujuan pengeboman dan penembakan yang ia lakukan adalah untuk menyelamatkan Eropa dari Muslim.
Sebelumnya, BBC melaporkan bahwa para ahli jiwa mengatakan Breivik hanya mengidap paranoid schizophrenia, yang meyakini ia telah dipilih untuk menyelamatkan rakyat Norwegia.
Dalam manifesto setebal 1.500 halaman yang diterbitkan secara online sejam sebelum serangan, Breivik menekankan pentingnya dikobarkan Perang Salib melawan Muslim di Eropa.
Manifesto yang ketebalan versi cetaknya mencapai tujuh centimeter itu penuh dengan gembar-gembor terhadap imigrasi Muslim Eropa dan bersumpah membalas dendam secara 'adat Eropa' terhadap siapa saja yang 'mengkhianati warisan Eropa'. Ia menambahkan bahwa mereka akan dihukum karena mereka melakukan "tindakan khianat."
Breivik juga menulis rencana rinci untuk memperoleh senjata api dan bahan peledak, dan meng-update data manifesto untuk menggambarkan uji ledakan. [IK/bsb]
Komite peradilan Norwegia juga menuntut agar dilakukan penilaian psikologis kembali terhadap Breivik. Pasalnya, jika Breivik dinyatakan gila, maka ia akan dibebaskan dari hukuman penjara yang semestinya dijalani.
Radio Nederland, Rabu (30/11) melaporkan, Breivik sendiri merasa dirinya stabil secara mental. Pada sidang perdana 25 Juli lalu, Breivik dengan gamblang dapat memaparkan bahwa tujuan pengeboman dan penembakan yang ia lakukan adalah untuk menyelamatkan Eropa dari Muslim.
Sebelumnya, BBC melaporkan bahwa para ahli jiwa mengatakan Breivik hanya mengidap paranoid schizophrenia, yang meyakini ia telah dipilih untuk menyelamatkan rakyat Norwegia.
Dalam manifesto setebal 1.500 halaman yang diterbitkan secara online sejam sebelum serangan, Breivik menekankan pentingnya dikobarkan Perang Salib melawan Muslim di Eropa.
Manifesto yang ketebalan versi cetaknya mencapai tujuh centimeter itu penuh dengan gembar-gembor terhadap imigrasi Muslim Eropa dan bersumpah membalas dendam secara 'adat Eropa' terhadap siapa saja yang 'mengkhianati warisan Eropa'. Ia menambahkan bahwa mereka akan dihukum karena mereka melakukan "tindakan khianat."
Breivik juga menulis rencana rinci untuk memperoleh senjata api dan bahan peledak, dan meng-update data manifesto untuk menggambarkan uji ledakan. [IK/bsb]
