Juru bicara Ikhwanul Muslimin Kamal Al Halbawi menyatakan bahwa Ikhwan perlu mengajari Hillary Clinton tentang akhlak. Pernyataan ini menyusul statemen bohong Menteri Luar Negeri AS itu bahwa Ikhwan sudah menjalin hubungan dengan AS sejak masa Mubarak.
Dalam kesempatan itu Al Halbawi juga membantah adanya hubungan antara pihak Al Ikhwan dengan AS. Ia juga menegaskan bahwa pernyataan Clinton yang menyebutkan bahwa Al Ikhwan sudah menjalin hubungan dengan AS sejak masa Mubarak merupakan kebohongan, demikian lansir Al Yaum As Sabi, (1/7).
”Hillary mencatakan bahwa ia akan melanjutkan kontak dengan kita, padahal tidak ada kontak sama sekali. Dan yang lebih buruk dari itu adalah pernyataannya yang menyebutkan bahwa ia berbicara mengenai apa yang harus kita lakukan dalam memperlakukan wanita dan para pemeluk Qibthy," ujar Al Halbawi.
”Kami yang akan memberi tahu Hillary mengenai akhlak, dan kami akan memahamkannya dasar-dasar dalam memperlakukan wanita dan pemeluk Qibthy, yang mana hal itu sama sekali tidak diketahui di AS," tambahnya. [AN/Hdy]
Dalam kesempatan itu Al Halbawi juga membantah adanya hubungan antara pihak Al Ikhwan dengan AS. Ia juga menegaskan bahwa pernyataan Clinton yang menyebutkan bahwa Al Ikhwan sudah menjalin hubungan dengan AS sejak masa Mubarak merupakan kebohongan, demikian lansir Al Yaum As Sabi, (1/7).
”Hillary mencatakan bahwa ia akan melanjutkan kontak dengan kita, padahal tidak ada kontak sama sekali. Dan yang lebih buruk dari itu adalah pernyataannya yang menyebutkan bahwa ia berbicara mengenai apa yang harus kita lakukan dalam memperlakukan wanita dan para pemeluk Qibthy," ujar Al Halbawi.
”Kami yang akan memberi tahu Hillary mengenai akhlak, dan kami akan memahamkannya dasar-dasar dalam memperlakukan wanita dan pemeluk Qibthy, yang mana hal itu sama sekali tidak diketahui di AS," tambahnya. [AN/Hdy]