lazada ID

Inggris: Barat Tidak Serang Islam di Libya, Tidak Pula Incar Minyak


Perdana menteri Inggris, David Cameron menolak invasinya ke Libya disamakan dengan invasi AS ke Irak tahun 2003. Menurutnya, "omong kosong" jika ada yang menyatakan bahwa tindakannya kepada rezim Khaddafi didorong oleh kepentingan Minyak di Libya.

Pernyataan itu disampaikan Cameron pada Selasa (5/4) di hadapan para pelajar di Pakistan. Dalam kunjungan perdana ke Pakistan sebagai Perdana Menteri Inggris itu, Cameron menegaskan bahwa serangan ke Libya bukan "serangan terhadap Islam".

"Dengan didukung oleh PBB dan Liga Arab, kami telah mengambil tindakan untuk melindungi rakyat - yang mayoritas Muslim - dari pembantaian. Hal ini seperti yang pernah kami lakukan di Kosovo lebih dari satu dekade yang lalu." Kata Cameron meyakinkan.

"Argumen bahwa Barat bertindak karena minyak juga omong kosong," tambahnya.

Dengan dalih yang sama seperti pernyataan Cameron, Amerika Serikat, Inggris dan Perancis memimpin pasukan koalisi menyerang Libya sejak Ahad (20/3). Di hari pertama AS sudah menghabiskan USD 100 juta (sekitar Rp 850 miliar) dalam bentuk serangan rudal ke negeri anak cucu Umar Mukhtar itu. Belakangan, komando serangan itu diambil alih NATO.

Sejumlah negara menyoal penyerangan itu. Masyarakat internasional juga banyak yang mengkhawatirkan bahwa serangan itu hanya memanfaatkan momentum untuk menduduki Libya dan mengincar minyaknya.

Lalu mana yang benar? Pernyataan Cameron atau sebaliknya? [AN/aR]
Recomendation
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 SEKILAS DAKWAH - Dami Tripel Template Level 2 by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.
Valid HTML5 by Ardi Bloggerstranger