lazada ID

Pentingnya Kedekatan dengan Allah dalam Berbisnis

Shalat Dhuha - ilustrasi
Dalam menjalankan sebuah bisnis, sekecil apapun -pun ketika kita baru merintisnya. Maka satu hal yang harus kita miliki setelah ilmu berbisnis itu sendiri adalah kedekatan dengan Allah.

Mengapa harus dekat dengan Allah? Karena kita adalah muslim yang mukmin. Sehingga dekatnya kita dengan Allah merupakan sebentuk ibadah batin yang harus disertakan sebagai apapun kita di dunia ini. Hal ini tentulah tidak berlaku bagi orang kafir. Karena bagi mereka, dunia adalah segalanya. Sedangkan bagi mukmin, dunia hanyalah tempat berbekal. Sedangkan tempat abadinya adalah akhirat.

Lantas, apa pentingnya kedekatan dengan Allah terkait bisnis yang kita jalani? Atau bisnis yang baru kita rintis? Atau bisnis yang baru kita niatkan?

Setidaknya ada dua alasan utama.
Pertama, kedekatan dengan Allah itulah yang akan membuat bisnis kita berkah. Orang-orang sering menyebutnya dengan sukses. Tentu, hal ini erat kaitannya dengan kebermanfaatan. Baik untuk pelaku bisnis, keluarga juga umat di sekitar pebisnis. Sehingga, kedekatan dengan Allah ini seperti jalan tol tanpa macet yang membuat bisnis kita berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti.

Sayangnya, alasan pertama ini tidak berlaku dalam setiap kondisi, tidak dirasakan oleh semua orang. Adakalanya, mereka yang dekat dengan Allah sekalipun, akan mengalami kegagalan dalam bisnisnya. Ingat, kegagalan yang dimaksud adalah gagal dalam kaca mata manusia lainnya, bukan dalam Pandangan Allah Subhanahu Wa Ta’alaa.

Maka, jika ini yang terjadi, alasan kedua adalah jawaban kenapa kita harus dekat dengan Allah ketika berbisnis.

Karena, kedekatan dengan Allah akan membuat pebisnis selalu optimis, rajin melakukan muhasabah dan inovasi terhadap langkah-langkah yang telah ia lakukan.

Kedekatan dengan Allah ini pula yang bisa mencegah dari keterpurukan ketika bisnis yang ia jalani stagnan ataupun mengalami penurunan hingga bangkrut. Ketika ini terjadi pada pebisnis muslim yang mukmin, maka yang terjadi hanyalah sabar. Bahwa Allah, tidaklah mungkin menyia-nyiakan apa yang telah dilakukan. Bahwa Allah, tidak hanya menilai hasil, melainkan juga proses.

Jika hal kedua yang terjadi, maka mencontoh Nabiyullah Ayyub ‘Alaihis Salam adalah jalan terbaik yang tidak bisa ditawar. Sabar tanpa batas. Sabar adanya di awal dan pahit rasanya. Tapi ingat, sabar tak bertepi, hanya akan melahirkan kemanisan, senyum keberhasilan di akhir cerita.

Akhirnya, selamat mendekatkan diri kepada Allah, apapun bisnis yang kita jalankan. Dan, sebaik-baik bisnis adalah ketika kita menjual diri kepada Allah dan Allah menukar kita dengan SurgaNya. Subhanallahi wal Hamdulillahi wa Laa Ilaaha Illallahu Wallahu Akbar Walillahil Hamd.


Penulis : Pirman
Owner Toko Buku Bahagia



Recomendation
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 SEKILAS DAKWAH - Dami Tripel Template Level 2 by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.
Valid HTML5 by Ardi Bloggerstranger