Menachem Begin and Sadat for Strategic Studies, sebuah lembaga thing tank di bawah Bar-Ilan University (BIU), universitas terkemuka rangking 2 di Israel, mengeluarkan hasil riset yang menegaskan bahwa Ikhwanul Muslimin merupakan "ancaman terbesar" bagi Israel, diantara seluruh jamaah politik-idiologis di dunia Arab maupun dunia Islam.
Penelitian berjudul "Ikhwanul Muslimin dan Tantangan Perdamaian antara Mesir dan Israel" itu diajukan oleh Orientalis Israel Dr. Lead Burot. Menurut hasil penelitian tersebut, Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi yang misi operasi perjuangannya adalah:
1. Menentang politik hegemoni AS dan Israel.
2. Memperkuat perang bersenjata melawan Israel dan memihak perlawanan Palestina. Terbukti peran Presiden Moursi dalam perang "Pillar of Cloud" tanggal 14 November 2012. Saat itu Israel menyerang Gaza dan ditentang keras Presiden Moursi dengan orasi heroisnya.
3. Menjadi payung politik bagi gerakan perlawanan, khususnya gerakan HAMAS.
4. Menggerakkan spirit juang sejarah masa lalu untuk memompa semangat melawan dan menghancurkan Israel dan merancang strategi menculik tentara Israel.
5. Peran Ikhwanul Muslimin yang tegas-tegas dan konsisten menjadikan masalah Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha sebagai fokus perjuangan. Hal yang menyulitkan terbukanya komunikasi untuk bargaining dan memperhalus politik persaingan.
6. Menentang keras dan melawan perjanjian perdamaian dengan Israel.
7. Berambisi menciptakan situasi-kondisi di masa depan, yang dapat membatalkan perjanjian Camp David.
Penulis : Nandang Burhanuddin
Pemerhati Dunia Islam dan Timur Tengah
Penelitian berjudul "Ikhwanul Muslimin dan Tantangan Perdamaian antara Mesir dan Israel" itu diajukan oleh Orientalis Israel Dr. Lead Burot. Menurut hasil penelitian tersebut, Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi yang misi operasi perjuangannya adalah:
1. Menentang politik hegemoni AS dan Israel.
2. Memperkuat perang bersenjata melawan Israel dan memihak perlawanan Palestina. Terbukti peran Presiden Moursi dalam perang "Pillar of Cloud" tanggal 14 November 2012. Saat itu Israel menyerang Gaza dan ditentang keras Presiden Moursi dengan orasi heroisnya.
3. Menjadi payung politik bagi gerakan perlawanan, khususnya gerakan HAMAS.
4. Menggerakkan spirit juang sejarah masa lalu untuk memompa semangat melawan dan menghancurkan Israel dan merancang strategi menculik tentara Israel.
5. Peran Ikhwanul Muslimin yang tegas-tegas dan konsisten menjadikan masalah Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha sebagai fokus perjuangan. Hal yang menyulitkan terbukanya komunikasi untuk bargaining dan memperhalus politik persaingan.
6. Menentang keras dan melawan perjanjian perdamaian dengan Israel.
7. Berambisi menciptakan situasi-kondisi di masa depan, yang dapat membatalkan perjanjian Camp David.
Penulis : Nandang Burhanuddin
Pemerhati Dunia Islam dan Timur Tengah
