lazada ID

Warga Pakistan dan Afghanistan Terhalang Shalat Tarawih Karena Drone AS


Warga Muslim di perbatasan Pakistan dan Afghanistan tidak berani menunaikan shalat tarawih di Masjid. Pasalnya, mereka takut serangan Drone Amerika Serikat (AS) yang bisa datang kapan saja. Warga mengaku, mereka mengetahui pesawat tanpa awak itu tidak bisa membedakan apakah obyek tertentu adalah masyarakat yang sedang beribadah atau kelompok militan yang melakukan pertemuan.

"Drone tidak tahu apakah warga berkumpul untuk melakukan ibadah atau pertemuan militan. Mereka hanya mengerti menembakkan rudal," kata Gul Wazir Dawar, seorang warga kota Ghulam Khan.

Sebenarnya, banyak warga seperti Ghul yang ingin mengerjakan shalat tarawih berjamaah di masjid. Namun, mereka merasa takut dengan pesawat tak berawak yang dikenal sering salah sasaran itu.

"Saya merasa malu bahwa saya tidak menjalankan shalat tarawih hanya karena takut mati," imbuhnya.

"Hal ini sangat disayangkan, tapi benar, banyak, termasuk saya tidak melakukan tarawih di masjid tahun ini karena takut serangan pesawat tak berawak," kata Rahat Dawar, seorang warga Dattakhel, sebuah kota kecil di Waziristan Utara.

"Serangan Drones biasanya menargetkan warga yang sedang berkumpul yang AS anggap adalah pejuang Taliban," tambah Dawar.

AS telah melancarkan serangan pesawat tak berawak di perbatasan Pakistan - Afghanistan untuk melacak militan Al Qaidah dan Taliban. Lebih dari 300 orang telah tewas dalam 29 serangan pesawat itu di Waziristan Utara dan Selatan pada tujuh bulan pertama tahun ini.

Serangan pesawat tak berawak itu juga terjadi di bulan Ramadhan ini. Sedikitnya 10 warga di di desa Dray Nashtar, Waziristan Utara, tewas akibat serangan itu, Senin (23/7) pekan lalu. [IK/EM/bsb]

Recomendation
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 SEKILAS DAKWAH - Dami Tripel Template Level 2 by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.
Valid HTML5 by Ardi Bloggerstranger