lazada ID

Membaca Hasil Pemilu Mesir



Oleh : Alauddin Battah

Banyak kejutan dalam pemilihan di dunia Arab yang merupakan hasil dari revolusi di sana. Namun yang paling mengejutkan adalah hasil Pilpres Mesir pada 23-24 Mei ini.

Banyak jajak pendapat dan penelitian yang menyiapkan skenario yang mengarahkan pemilih Mesir. Namun ternyata putaran kedua menempatkan dua kandidat Dr. Muhammad Mursi dan Ahmad Syafiq. Ini di luar prediksi.

Ada empat hal penting dalam pilpres ini:

1. Setback dukungan kepada kelompok Islam di Mesir.
Baik dukungan yang diperoleh IM atau Partai Nur salafi. Dalam pemilu legislatif IM mendapatkan 11 juta suara yang merupakan 43,7% pemilih. Sementara Partai Nur salafi memperoleh 7 juta suara atau 24,4% pemilih. Total suara keduanya adalah 17 juta atau sekitar 68% suara.

Kejutan terjadi di Pilpres ketika IM dengan kandidatnya Dr. Mursi hanya memproleh 5.764.000 suara atau 26 % (separuh dari perolehan suara IM di pemilu legislatif) di akhir tahun.

Sementara itu, Dr. Abul Futuh memperoleh 4 juta suara yang kemungkinan mendapatkan suara dari Partai Nur. Artinya, suara kelompok Islam di Mesir kehilangan sekitar 50% dari kekuatan elektabilitasnya selama beberapa bulan saja.

Bahkan di kantung suara IM seperti Iskandariyah, kandidatnya mengalami kekalahan suara. Ini harus dipelajari dengan tenang jauh dari ketegangan. Terutama IM yang yang akan mengikuti putaran kedua Pilpres di mana Dr. Muhammad Mursi akan bersaing dengan Ahmad Syafiq yang selisih keduanya kurang dari 1%. Ini yang meresahkan warga Mesir dan Arab akan masa depan revolusi di Mesir di mana pendukung rezim lama ingin meredam dan menggagalkan revolusi ini.

IM harus memberikan visi politik yang jelas dan lebih matang dibanding sebelumnya yang bisa menampung semua kekuatan nasional dan menghindari kesalahan yang pernah dilakukan di beberapa bulan terakhir. Di antara kesalahannya adalah berusaha menguasai setiap sendi-sendi negara dari parlemen, komisi-komisi, majlis Syura dan berusaha menggalang dukungan untuk membentuk undang-undang. Kemudian diikuti dengan sikap plin plan yang pada awalnya tidak ikut bursa pilpres dan tidak mencalonkan kandidatnya dan hanya menempatkan menteri-menterinya di kabinet.

Langkah-langkah ini yang membuat rakyat Mesir khawatir jika pengalaman partai tunggal, presiden tunggal, dan pemimpin tunggal yang berlangsung selama 70 tahun akan berulang lagi. Bangsa Arab selama ini sudah membayarnya dengan kemiskinan, keterbelakangan, kekejaman dan pembunuhan untuk melanggengkan kekuasaan satu orang.

Sudah pasti bahwa tidak termasuk zhalim jika mengenang masa lalu yang kelam di mana IM yang saat itu yang pertama kali dan paling banyak membayar denda situasi diktator dan kezaliman hanya karena memiliki program jelas tentang kebangkitan Mesir dan rakyat dengan mengerahkan seluruh energi sesuai dengan kerja kelembagaan dan sistem bukan kepada sosok.

Benar bahwa hak partai yang menang pemilu harus memetik hasilnya dengan merealisasikan program-programnya. Namun kita harus menyadari dan memperhatikan situasi warga Mesir yang sederhana yang dibayang-bayangi oleh ketakutan tentang masa kini dan masa depannya. Kekuatan sistematis mempermainkan mereka dengan mengintimidasi dan merusak demi kepentingan islamphobia. Kekuatan sistematis itu berusaha menghalangi IM masuk ke pucuk pimpinan Mesir dan mendirikan negara agama. Mereka mengkampanyekan agenda ini di media massa elektronik dan cetak baik di dalam dan luar negeri Mesir.

2. Munculnya mendadak kandidat Ahmad Syafiq.
Banyak jajak pendapat yang memperkirakan elektabilitasnya lemah dan akan menempati urutan keempat atau kelima dalam bursa kompetisi. Namun kejutan terjadi dan dia memperoleh suara bersaing dengan kandidat IM dengan suara 5.505.000 suara atau 25% dari total pemilih.

Harian Washington Post media yang pertama kali memberitakan kemungkinan kemenangan Ahmad Syafiq beberapa hari sebelum pemilu dan menegaskan bahwa dia bisa menang dalam putaran awal atau bersama dengan kandidat Islam di putaran kedua.

Ini perlu dicermati. Terutama karena Syafiq bisa jadi memperoleh mayoritas suara dari kelompok Qibti di Mesir yang jumlah mereka antara 6 – 8 juta. Ada sekitar 3-4 juta suara pemilih yang memilih Syafiq. Anda bisa mengetahui mobilisasi kelompok Qibti di Mesir dalam mendukung Syafiq melalui cyber media. Di antara janji-janji yang diberikan jika Syafiq menang adalah pembangunan gereja, menekan kelompok Islam dan penggunaan kekuatan militer untuk mengukuhkan kekuatan Syafiq.

3. Kemenangan di luar prediksi kandidat Hamdin Shabahi.
Ia kandidat partai Al-Karamah berhaluan kelompok Nashiriyah, partai kecil baru di kancah politik Mesir.

Ada anomali dalam hal ini. Partai Karamah Nashiri berkoalisi dengan Partai Kebebasan dan Keadilan dalam pemilu legislatif dan memperoleh 6 kursi atau 1,18% dari total kursi koalisi.

Hamdin Shabahi dalam pilpres memperoleh suara sebanyak 20,5% dengan suara 4.800.000 suara lebih banyak dari Dr. Abu Fatuh. Capaian ini layak menempatkannya sebagai kuda hitam.

Ini layak mendapatkan perhatian sebab dalam jajak pendapat ia ditempatkan pada posisi empat atau lima.

Bukan hanya itu, justru di kantong-kantong basis Islam justru ia memperoleh suara tinggi seperti di Iskandariyah. Ia memperoleh 600.000, diikuti Abu Fatuh kemudian Muhammad Mursi.

4. Menurunnya kandidat Abul Fatuh.
Padahal diperkirakan oleh banyak jajak pendapat dia akan menempati urutan pertama atau kedua. Dalam kampanye dia mendapatkan dukungan dari pemuda revolusi dan banyak kaum awam. Belakangan ia mendapatkan dukungan dari partai An-Nur Salafi.

Namun dalam pilpres kali ini ia memperoleh 4 juta suara. Berikut penyebab utama kegagalannya:

Pertama, kebanyakan basis partai An-Nur Salafi membiarkannya dan memberikan suara sehingga ia kehilangan ratusan ribu suara bahkan jutaan yang seharusnya menjaminnya untuk masuk dalam putaran kedua.

Kedua, ia ditinggalkan oleh pemilih kelompok Qibti. Namun debat dalam televisi soal penerapan bertahap syariat Islam agaknya mengubah suara kelompok Qibti ke Syafiq sehingga ia hanya memperoleh 5% dari suara kelompok Qibti. [Sumber: InfoPalestina]
Recomendation
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 SEKILAS DAKWAH - Dami Tripel Template Level 2 by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.
Valid HTML5 by Ardi Bloggerstranger