Mitos pasukan Israel sebagai tentara pemberani dan tak terkalahkan agaknya hanya isapan jempol. Faktanya, pasukan tempur negara Zionis itu dicekam ketakutan menghadapi roket-roket Hamas yang terus meningkat daya jangkau dan akurasinya. Bahkan, sejumlah tentara sampai bersembunyi di WC begitu ada sirine tanda bahaya serangan roket Hamas. Tragisnya, berita itu justru disiarkan oleh Radio Militer Israel, Jum’at (16/11) sore.
Radio Militer Israel memberitakan sejumlah keluarga tentara menuntut agar para tentara yang berada di front pertahanan wilayah selatan dekat dengan Jalur Gaza dibebastugaskan. Tuntutan itu menyusul hantaman roket Hamas di pangkalan pos militer itu yang sedikitnya melukai tiga orang tentara Israel.
Salah seorang pelapor juga menceritakan bahwa saudaranya yang bertugas di front tersebut beserta sejumlah tentara lainnya bersembunyi di WC begitu mendengar sirine tanda serangan roket dari Gaza.
“Mereka cerita kepadaku bahwa ia dan teman-temannya bersembunyi di dalam WC saat mendengar bunyi sirine jatuhnya roket Palestina.” terangnya.
“Saya merasa mereka para serdadu Israel di pangkalan militer wilayah selatan dekat perbatasan Jalur Gaza dibiarkan menjadi mangsa roket Palestina. Saya minta mereka dibebas tugaskan. Apalagi fasilitas tidak mendukung.” Katanya lebih lanjut.
Sebelumnya, Kamis (15/11) lalu roket Palestina menghantam ibukota Israel, Tel Aviv. Serangan itu merupakan pertama kalinya dalam sejarah penjajahan Israel, menandai semakin jauhnya daya jangkau roket-roket Hamas. Sontak, jatuhnya rudal Fajar 5 buatan lokal itu membuat Israel panic dan ketakutan, hingga menimbulkan kekacauan lalu lintas. [IK/IP/bsb]
Radio Militer Israel memberitakan sejumlah keluarga tentara menuntut agar para tentara yang berada di front pertahanan wilayah selatan dekat dengan Jalur Gaza dibebastugaskan. Tuntutan itu menyusul hantaman roket Hamas di pangkalan pos militer itu yang sedikitnya melukai tiga orang tentara Israel.
Salah seorang pelapor juga menceritakan bahwa saudaranya yang bertugas di front tersebut beserta sejumlah tentara lainnya bersembunyi di WC begitu mendengar sirine tanda serangan roket dari Gaza.
“Mereka cerita kepadaku bahwa ia dan teman-temannya bersembunyi di dalam WC saat mendengar bunyi sirine jatuhnya roket Palestina.” terangnya.
“Saya merasa mereka para serdadu Israel di pangkalan militer wilayah selatan dekat perbatasan Jalur Gaza dibiarkan menjadi mangsa roket Palestina. Saya minta mereka dibebas tugaskan. Apalagi fasilitas tidak mendukung.” Katanya lebih lanjut.
Sebelumnya, Kamis (15/11) lalu roket Palestina menghantam ibukota Israel, Tel Aviv. Serangan itu merupakan pertama kalinya dalam sejarah penjajahan Israel, menandai semakin jauhnya daya jangkau roket-roket Hamas. Sontak, jatuhnya rudal Fajar 5 buatan lokal itu membuat Israel panic dan ketakutan, hingga menimbulkan kekacauan lalu lintas. [IK/IP/bsb]
