Untuk pertama kalinya dalam sejarah penjajahan Israel, negara Zionis itu dikejutkan dengan serangan balasan dari Palestina yang berhasil menjangkau jatung Israel. Brigade Izzudin Al Qassam berhasil mendaratkan sejumlah rudal Fajar 5 buatan lokal di Tel Aviv. Sontak, serangan rudal ke ibukota Zionis yang dimulai sejak Kamis (15/11) pagi waktu setempat itu membuat Israel ketakutan dan menimbulkan kekacauan lalu lintas.
InfoPalestina melaporkan, sedikitnya empat Zionis tewas dan sejumlah lainnya luka-luka akibat serangan rudal Fajar 5. Kekacauan lalu lintas mendadak terjadi karena banyak orang meninggalkan kendaraan mereka di jalanan akibat panik dan berlarian menyelamatkan diri.
Menyadari kekuatan perlawanan Palestina yang semakin kuat dan mampu memberikan balasan hingga ke Tel Aviv, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak meminta 30.000 tentara cadangan untuk bersiap. Spekulasi muncul bahwa negara Zionis ingin melancarkan serangan darat ke Gaza.
Ehud Ehud Barak mengancam, serangan dengan menargetkan Tel Aviv akan ''ada harga yang harus dibayar oleh pihak lain''.
Sedangkan di pihak Palestina, Perdana Menteri Ismail Haniya menegaskan sikap Gaza untuk tetap teguh dalam melawan segala bentuk penjajahan, meskipun Israel mengeluarkan tentara-tentara cadangan.
"Kami di Gaza akan tetap teguh dan tak tergoyahkan,'' katanya dalam pernyataan di televisi. ''Kami semua percaya kepada pejuang pemberani yang sekarang ditempatkan di garis depan.'' [IK/IP/Mtv/Kmp]
InfoPalestina melaporkan, sedikitnya empat Zionis tewas dan sejumlah lainnya luka-luka akibat serangan rudal Fajar 5. Kekacauan lalu lintas mendadak terjadi karena banyak orang meninggalkan kendaraan mereka di jalanan akibat panik dan berlarian menyelamatkan diri.
Menyadari kekuatan perlawanan Palestina yang semakin kuat dan mampu memberikan balasan hingga ke Tel Aviv, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak meminta 30.000 tentara cadangan untuk bersiap. Spekulasi muncul bahwa negara Zionis ingin melancarkan serangan darat ke Gaza.
Ehud Ehud Barak mengancam, serangan dengan menargetkan Tel Aviv akan ''ada harga yang harus dibayar oleh pihak lain''.
Sedangkan di pihak Palestina, Perdana Menteri Ismail Haniya menegaskan sikap Gaza untuk tetap teguh dalam melawan segala bentuk penjajahan, meskipun Israel mengeluarkan tentara-tentara cadangan.
"Kami di Gaza akan tetap teguh dan tak tergoyahkan,'' katanya dalam pernyataan di televisi. ''Kami semua percaya kepada pejuang pemberani yang sekarang ditempatkan di garis depan.'' [IK/IP/Mtv/Kmp]
