Mesir menggelar perayaan besar untuk memperingati pembebasan Al Quds oleh Shalahuddin Al Ayubi, Rabu (3/10) malam di Kairo. Peringatan itu mengambil tema “Napak Tilas Shalahuddin”.
Peringatan pembebasan Al Quds yang disponsori oleh Menteri Kebudayaan Mesir itu dihadiri oleh Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misy’al dan penasehat Presiden Mesir. Sejumlah lembaga-lembaga pendukung perjuangan Palestina di Mesir menjadi peserta perayaan itu. Diantaranya adalah Dewan Islam Dunia untuk Dakwah dan Bantuan, Yayasan Al Quds Internasinal, Komisi Al Quds pada Ikatan Dokter Arab, serta Koalisi Dunia untuk Membela al Quds dan Palestina, lansir InfoPalestina, Rabu (3/10).
Dalam pidatonya, Misy'al menegaskan bahwa Hamas adalah gerakan perlawanan yang tidak akan berubah dan diganti meskipun seluruh dunia berhimpun untuk melawannya. Hamas adalah gerakan perlawanan dan akan tetap dalam perlawanan.
Sejak terpilihnya Muhammad Mursi menjadi Presiden Mesir, hubungan Mesir Palestina semakin dekat. Sebaliknya, Mesir semakin menjauhi Israel yang dulunya adalah mitra strategis bagi negeri seribu menara itu. [IK/IP/bsb]
Peringatan pembebasan Al Quds yang disponsori oleh Menteri Kebudayaan Mesir itu dihadiri oleh Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misy’al dan penasehat Presiden Mesir. Sejumlah lembaga-lembaga pendukung perjuangan Palestina di Mesir menjadi peserta perayaan itu. Diantaranya adalah Dewan Islam Dunia untuk Dakwah dan Bantuan, Yayasan Al Quds Internasinal, Komisi Al Quds pada Ikatan Dokter Arab, serta Koalisi Dunia untuk Membela al Quds dan Palestina, lansir InfoPalestina, Rabu (3/10).
Dalam pidatonya, Misy'al menegaskan bahwa Hamas adalah gerakan perlawanan yang tidak akan berubah dan diganti meskipun seluruh dunia berhimpun untuk melawannya. Hamas adalah gerakan perlawanan dan akan tetap dalam perlawanan.
Sejak terpilihnya Muhammad Mursi menjadi Presiden Mesir, hubungan Mesir Palestina semakin dekat. Sebaliknya, Mesir semakin menjauhi Israel yang dulunya adalah mitra strategis bagi negeri seribu menara itu. [IK/IP/bsb]
