Israel kembali meminta presiden Mesir Muhammad Mursi untuk datang ke Tel Aviv dan berunding dengan negara Zionis itu. Permintaan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman, seperti dilaporkan Mehr News, Selasa (28/8).
Permintaan dengan nada sedikit memaksa itu dikatakan Lieberman menyusul pernyataan Mursi bahwa operasi militer pasukan Mesir di Sinai bukan ancaman bagi pihak di luar Mesir.
Lieberman menegaskan bahwa Musri harus mengunjungi Tel Aviv dan bertemu dengan para pejabat Israel guna membuktikan ucapannya.
"Menurut saya, pernyataan Mursi sangat tinggi nilainya dan harus diperhatikan. Kami berharap Muhammad Mursi mau bekerja sama dengan Israel menciptakan perdamaian dan ketenangan di antara dua bangsa di Timur Tengah," ujar Menteri yang ingin menggulingkan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas itu.
Sejak terpilihnya Mursi menjadi Presiden Mesir, kekhawatiran Israel agaknya semakin menjadi. Langkah-langkah perubahan yang diambil Mursi selalu direspon negara Zionis itu. Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin mengingatkan Israel pada peristiwa 14 April 1948. Hari itu Ikhwan mengirim 10 ribu mujahid ke Palestina untuk bertempur melawan Israel. Pertempuran sengit itu membuat Israel terpukul, dan menjadikan negara Zionis itu sangat memperhitungkan kekuatan Ikhwan. [IK/Rpb/bsb]
Permintaan dengan nada sedikit memaksa itu dikatakan Lieberman menyusul pernyataan Mursi bahwa operasi militer pasukan Mesir di Sinai bukan ancaman bagi pihak di luar Mesir.
Lieberman menegaskan bahwa Musri harus mengunjungi Tel Aviv dan bertemu dengan para pejabat Israel guna membuktikan ucapannya.
"Menurut saya, pernyataan Mursi sangat tinggi nilainya dan harus diperhatikan. Kami berharap Muhammad Mursi mau bekerja sama dengan Israel menciptakan perdamaian dan ketenangan di antara dua bangsa di Timur Tengah," ujar Menteri yang ingin menggulingkan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas itu.
Sejak terpilihnya Mursi menjadi Presiden Mesir, kekhawatiran Israel agaknya semakin menjadi. Langkah-langkah perubahan yang diambil Mursi selalu direspon negara Zionis itu. Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin mengingatkan Israel pada peristiwa 14 April 1948. Hari itu Ikhwan mengirim 10 ribu mujahid ke Palestina untuk bertempur melawan Israel. Pertempuran sengit itu membuat Israel terpukul, dan menjadikan negara Zionis itu sangat memperhitungkan kekuatan Ikhwan. [IK/Rpb/bsb]
