Rabi Yahudi yang merupakan pemimpin keagamaan di Israel menyerukan pemerintah Zionis agar menduduki Gaza dan kota Aris, Mesir. Para rabi berdalih kedua kawasan itu adalah bagian dari negara Israel Raya, lansir InfoPalestina, Rabu (8/2).
“Gaza dan kota Aris merupakan bagian dari Israel Raya, tidak ada perbedaan dalam masalah ini, terutama karena Gaza disebutkan dalam rangkaian perbatasan Taurat milik Israel dalam kota suci beberapa kali,” kata Samuel, salah seorang rabi Yahudi, seperti dikutip InfoPalestina dari Situs Sarojem Israel.
Sejumlah media Israel merilis pernyataan rabi Samuel bahwa tidak ada diskusi seputar perbatasan Selatan terkait wasiat negeri Israel saat ini. Seluruh jalan di sepanjang pantai Barat Palestina hingga kota Aris Mesir, menurut Samuel, adalah bagian dari wilayah Israel, termasuk negeri Kan’an dan mencakup kawasan sekeliling Israel, mulai dari Sinai, Aris sampai sungai Efrat.
Para pembesar rabi Yahudi juga menyerukan kepada kementerian pendidikan Israel untuk mengokohkan pengajaran kepada siswa tentang wilayah Israel secara menyeluruh atau Israel Raya.
Rabi Yahudi sebagai referensi agama di Israel selama ini juga berperan dalam mendukung Zionis untuk menyerang Palestina dan umat Islam. April 2011 lalu, ratusan Rabi Yahudi mengeluarkan "fatwa haram" meninggalkan Tepi Barat. Secara tertulis mereka mengirimkan fatwa itu kepada perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu, menegaskan bahwa penarikan pasukan dari Tepi Barat merupakan suatu tindakan yang dilarang oleh agama Yahudi.
Dua bulan berikutnya, Juni 2011, dunia dikejutkan dengan "fatwa" seorang rabi ultra-ortodoks Israel, Yitzhak Shapira, yang mendukung pembunuhan terhadap non-Yahudi, termasuk bayi. Fatwa itu dituangkannya dalam buku barunya yang membahas berbagai cara mengatasi 'ancaman' terhadap Israel. [IK/IP/bsb]
“Gaza dan kota Aris merupakan bagian dari Israel Raya, tidak ada perbedaan dalam masalah ini, terutama karena Gaza disebutkan dalam rangkaian perbatasan Taurat milik Israel dalam kota suci beberapa kali,” kata Samuel, salah seorang rabi Yahudi, seperti dikutip InfoPalestina dari Situs Sarojem Israel.
Sejumlah media Israel merilis pernyataan rabi Samuel bahwa tidak ada diskusi seputar perbatasan Selatan terkait wasiat negeri Israel saat ini. Seluruh jalan di sepanjang pantai Barat Palestina hingga kota Aris Mesir, menurut Samuel, adalah bagian dari wilayah Israel, termasuk negeri Kan’an dan mencakup kawasan sekeliling Israel, mulai dari Sinai, Aris sampai sungai Efrat.
Para pembesar rabi Yahudi juga menyerukan kepada kementerian pendidikan Israel untuk mengokohkan pengajaran kepada siswa tentang wilayah Israel secara menyeluruh atau Israel Raya.
Rabi Yahudi sebagai referensi agama di Israel selama ini juga berperan dalam mendukung Zionis untuk menyerang Palestina dan umat Islam. April 2011 lalu, ratusan Rabi Yahudi mengeluarkan "fatwa haram" meninggalkan Tepi Barat. Secara tertulis mereka mengirimkan fatwa itu kepada perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu, menegaskan bahwa penarikan pasukan dari Tepi Barat merupakan suatu tindakan yang dilarang oleh agama Yahudi.
Dua bulan berikutnya, Juni 2011, dunia dikejutkan dengan "fatwa" seorang rabi ultra-ortodoks Israel, Yitzhak Shapira, yang mendukung pembunuhan terhadap non-Yahudi, termasuk bayi. Fatwa itu dituangkannya dalam buku barunya yang membahas berbagai cara mengatasi 'ancaman' terhadap Israel. [IK/IP/bsb]