Serangan udara NATO kembali menelan korban sipil di Afghanistan. Serangan pesawat pengebom pimpinan AS, Rabu lalu (8/2), menewaskan delapan warga sipil, semuanya anak-anak. Demikian pernyataan kantor kepresidenan Afghanistan yang marah atas pembunuhan itu, Kamis (9/2).
"Presiden mengutuk keras pemboman udara oleh pasukan asing itu," kata kantor kepresidenan.
"Berdasarkan informasi dari Gubernur Kapisa, akibat dari serangan udara yang dilakukan pada tanggal 8 Februari di desa Geyawa di distrik Nejrab, delapan anak tewas," tambahnya.
Menurut Gubernur Kapisa, Mehrabuddin Safi, serangan udara NATO pada Rabu larut malam menewaskan delapan anak di desa Giawa. Beberapa pejabat lain Afghanistan mengatakan, serangan itu diikuti dengan penyerbuan malam terhadap para tersangka gerilyawan.
Tidak hanya membuat pemerintah Afghanistan mengutuk keras, serangan udara yang menewaskan anak-anak itu juga menyulut kemarahan rakyat Afghanistan yang mayoritas Muslim. Insiden tewasnya korban sipil yang terus menerus terjadi secara dramatis meningkatkan sentimen anti-Amerika di Afghanistan.
PBB pekan lalu melaporkan, jumlah warga sipil yang tewas dan cedera dalam perang Afghanistan meningkat tajam untuk tahun kelima. Pada 2010 jumlah warga sipil yang tewas mencapai 2.790. Jumlah itu meningkat tajam menjadi 3.021 pada 2011. [IK/Hdy/EM/bsb]
"Presiden mengutuk keras pemboman udara oleh pasukan asing itu," kata kantor kepresidenan.
"Berdasarkan informasi dari Gubernur Kapisa, akibat dari serangan udara yang dilakukan pada tanggal 8 Februari di desa Geyawa di distrik Nejrab, delapan anak tewas," tambahnya.
Menurut Gubernur Kapisa, Mehrabuddin Safi, serangan udara NATO pada Rabu larut malam menewaskan delapan anak di desa Giawa. Beberapa pejabat lain Afghanistan mengatakan, serangan itu diikuti dengan penyerbuan malam terhadap para tersangka gerilyawan.
Tidak hanya membuat pemerintah Afghanistan mengutuk keras, serangan udara yang menewaskan anak-anak itu juga menyulut kemarahan rakyat Afghanistan yang mayoritas Muslim. Insiden tewasnya korban sipil yang terus menerus terjadi secara dramatis meningkatkan sentimen anti-Amerika di Afghanistan.
PBB pekan lalu melaporkan, jumlah warga sipil yang tewas dan cedera dalam perang Afghanistan meningkat tajam untuk tahun kelima. Pada 2010 jumlah warga sipil yang tewas mencapai 2.790. Jumlah itu meningkat tajam menjadi 3.021 pada 2011. [IK/Hdy/EM/bsb]