Buntut pelecehan dan pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) meluas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sebagai bentuk protes dan peringatan kepada AS, Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana segera mengirimkan surat protes ke kantor Duta Besar (Dubes) AS di Jakarta.
"Kami sudah mempersiapkan surat ini dan segera akan dikirim ke Dubes AS di Jakarta,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, KH. Muhyidin Junaidi, Kamis (23/2).
Melalui surat itu, MUI menyampaikan tuntutan umat Islam Indonesia kepada AS agar menghukum tentara yang membakar Al-Qur’an tersebut. Langkah itu penting diambil agar menjadi pelajaran bagi tentara AS lainnya.
"Agar menjadi pelajaran bagi tentara AS yang lain, dan tidak kembali terulang," ujar Junaidi.
MUI juga memperingatkan agar pemerintah AS serius mencegah tentaranya dari tindakan menghina Islam dan menjamin tindakan memprovokasi kaum Muslimin itu tidak terulang lagi. Sedangkan bagi internal umat Islam Indonesia, MUI meminta jangan mudah terpancing dan selalu bertindak rasional.
Selasa lalu, warga Afghanistan memprotes militer AS setelah mengetahui bagian-bagian Al-Qur’an terbakar bersama barang-barang lain di pangkalan udara AS di Bagram. Di tempat lain di Afghanistan juga terjadi demo serupa memprotes kasus penghinaan terhadap Al-Qur’an itu.
Jenderal Amerika Serikat (AS) komandan pasukan asing di Afghanistan (ISAF) John Allen mengatakan bahwa pembakaran Al-Qur'an itu tidak disengaja. Namun pernyataan itu tak sanggup meredam kemarahan dan protes umat Islam di Afghanistan dan sejumlah negara Muslim lainnya. [IK/Rpb/bsb]
"Kami sudah mempersiapkan surat ini dan segera akan dikirim ke Dubes AS di Jakarta,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, KH. Muhyidin Junaidi, Kamis (23/2).
Melalui surat itu, MUI menyampaikan tuntutan umat Islam Indonesia kepada AS agar menghukum tentara yang membakar Al-Qur’an tersebut. Langkah itu penting diambil agar menjadi pelajaran bagi tentara AS lainnya.
"Agar menjadi pelajaran bagi tentara AS yang lain, dan tidak kembali terulang," ujar Junaidi.
MUI juga memperingatkan agar pemerintah AS serius mencegah tentaranya dari tindakan menghina Islam dan menjamin tindakan memprovokasi kaum Muslimin itu tidak terulang lagi. Sedangkan bagi internal umat Islam Indonesia, MUI meminta jangan mudah terpancing dan selalu bertindak rasional.
Selasa lalu, warga Afghanistan memprotes militer AS setelah mengetahui bagian-bagian Al-Qur’an terbakar bersama barang-barang lain di pangkalan udara AS di Bagram. Di tempat lain di Afghanistan juga terjadi demo serupa memprotes kasus penghinaan terhadap Al-Qur’an itu.
Jenderal Amerika Serikat (AS) komandan pasukan asing di Afghanistan (ISAF) John Allen mengatakan bahwa pembakaran Al-Qur'an itu tidak disengaja. Namun pernyataan itu tak sanggup meredam kemarahan dan protes umat Islam di Afghanistan dan sejumlah negara Muslim lainnya. [IK/Rpb/bsb]