Salah seorang tokoh komunitas Salafi Yaman, Dr. Aqil Al Miqthari, menegaskan bahwa pihaknya akan mendirikan partai politik, demikian lansir salah satu situs lokal Yaman, As Shawah seperti dikutip Hidayatullah, Selasa (7/2).
Al Miqthari menyatakan bahwa kelompok Salafi Yaman sedang melakukan dialog dan musyawarah diantara faksi-faksi yang ada untuk mendirikan partai atau faksi politik dalam rangka ikut serta dalam aktifitas politik Yaman.
”Kalau saya mendirikan partai politik Salafi maka wanita berhak untuk bergabung dalam partai ini untuk memberikan suara di pemilu parlemen. Dan ia akan memperolah hak untuk menjadi anggota parlemen,” kata Al Miqthari.
Ditanya tentang hubungan dengan partai Islam lainnya seperti At Tajammu’ Al Yamani li Al Ishlah yang berbasis aktifis Ikhwanul Muslimin, Al Miqthari menyatakan bahwa hubungan dengan Al Ishlah adalah hubungan saling melengkapi terhadap hal yang tidak bertentangan dengan syariat dan mashlahat. Dan ia akan mengambil pelajaran dari pengalaman Al Ishlah yang usianya lebih tua.
Sebelumnya, Al Miqthari pada akhir bulan lalu juga telah memberikan sinyal kemungkinan pendirian partai politik oleh Salafi Yaman. Al Miqthari mengharap agar salafiyun Yaman bisa mengambil pengalaman dari Partai Salafi An-Nur yang menjadi salah satu pemenang dalam pemilu Mesir baru-baru ini.
"Tidak diragukan lagi bahwa salafiyun di sebagian negara telah lihai dalam aktifitas perpolitikan. Mereka telah berjibaku dengannya. Mereka bertarung dalam kerasnya perpolitikan dan mereka juga memiliki peran di garis depan, sebagaimana keadaan di Kuwait, Bahrain dan Mesir. Hendaknya salafiyin di Yaman mengambil pelajaran dari percobaan ini,” kata Al Miqthari akhir bulan lalu. [IK/Hdy/bsb]
Al Miqthari menyatakan bahwa kelompok Salafi Yaman sedang melakukan dialog dan musyawarah diantara faksi-faksi yang ada untuk mendirikan partai atau faksi politik dalam rangka ikut serta dalam aktifitas politik Yaman.
”Kalau saya mendirikan partai politik Salafi maka wanita berhak untuk bergabung dalam partai ini untuk memberikan suara di pemilu parlemen. Dan ia akan memperolah hak untuk menjadi anggota parlemen,” kata Al Miqthari.
Ditanya tentang hubungan dengan partai Islam lainnya seperti At Tajammu’ Al Yamani li Al Ishlah yang berbasis aktifis Ikhwanul Muslimin, Al Miqthari menyatakan bahwa hubungan dengan Al Ishlah adalah hubungan saling melengkapi terhadap hal yang tidak bertentangan dengan syariat dan mashlahat. Dan ia akan mengambil pelajaran dari pengalaman Al Ishlah yang usianya lebih tua.
Sebelumnya, Al Miqthari pada akhir bulan lalu juga telah memberikan sinyal kemungkinan pendirian partai politik oleh Salafi Yaman. Al Miqthari mengharap agar salafiyun Yaman bisa mengambil pengalaman dari Partai Salafi An-Nur yang menjadi salah satu pemenang dalam pemilu Mesir baru-baru ini.
"Tidak diragukan lagi bahwa salafiyun di sebagian negara telah lihai dalam aktifitas perpolitikan. Mereka telah berjibaku dengannya. Mereka bertarung dalam kerasnya perpolitikan dan mereka juga memiliki peran di garis depan, sebagaimana keadaan di Kuwait, Bahrain dan Mesir. Hendaknya salafiyin di Yaman mengambil pelajaran dari percobaan ini,” kata Al Miqthari akhir bulan lalu. [IK/Hdy/bsb]