Muslim Inggris dinilai lebih aktif mempraktekkan agamanya daripada penganut agama lain. Umat Islam juga paling aktif mewariskan nilai-nilai agamanya kepada anak-anak mereka dalam pendidikan keluarga ketimbang umat agama lain. Demikian hasil riset Universitas Cardiff, Kamis (16/2).
Riset itu menyebutkan 77 persen dari Muslim Inggris aktif mempraktekkan kepercayaan mereka. Bahkan untuk pendidikan agama, 98 persen anak-anak Muslim mendapatkannya sejak dini. Penganut Kristen hanya 29 persen aktif mempraktekkan kepercayaan mereka dan 62 persen anak-anak mereka yang diberikan pendidikan agama sejak dini. Sedangkan penganut agama lainnya, angka tertinggi keaktifan mempraktekkan kepercayaan berkisar 65 persen, dengan jumlah anak yang mendapatkan pendidikan agama sejak dini sekitar 89 persen.
Para peneliti sempat terkejut mendapati meningkatnya peranan agama dalam kehidupan minoritas, termasuk Muslim Inggris.
"Anak-anak Muslim cenderung menjalani kehidupan yang sibuk, menghadiri pendidikan agama di luar sekolah sebanyak tiga kali setiap minggu. Ini bentuk komitmen lain yang mereka miliki," ungkap salah seorang peneliti, Jonathan Scourfield.
Scourfield mengungkapkan anak-anak Muslim juga terbiasa belajar membaca Al-Qur'an dalam bahasa Arab. Mereka juga belajar tentang kepercayaan yang dianut orang tua dan anggota keluarga lainnya.
"Karenanya, kami berpikir, agama memiliki peranan penting dalam masyarakat minoritas dalam menjaga keterikatan antar keluarga dari etnis yang sama," simpul Scourfield. [IK/Rpb]
Riset itu menyebutkan 77 persen dari Muslim Inggris aktif mempraktekkan kepercayaan mereka. Bahkan untuk pendidikan agama, 98 persen anak-anak Muslim mendapatkannya sejak dini. Penganut Kristen hanya 29 persen aktif mempraktekkan kepercayaan mereka dan 62 persen anak-anak mereka yang diberikan pendidikan agama sejak dini. Sedangkan penganut agama lainnya, angka tertinggi keaktifan mempraktekkan kepercayaan berkisar 65 persen, dengan jumlah anak yang mendapatkan pendidikan agama sejak dini sekitar 89 persen.
Para peneliti sempat terkejut mendapati meningkatnya peranan agama dalam kehidupan minoritas, termasuk Muslim Inggris.
"Anak-anak Muslim cenderung menjalani kehidupan yang sibuk, menghadiri pendidikan agama di luar sekolah sebanyak tiga kali setiap minggu. Ini bentuk komitmen lain yang mereka miliki," ungkap salah seorang peneliti, Jonathan Scourfield.
Scourfield mengungkapkan anak-anak Muslim juga terbiasa belajar membaca Al-Qur'an dalam bahasa Arab. Mereka juga belajar tentang kepercayaan yang dianut orang tua dan anggota keluarga lainnya.
"Karenanya, kami berpikir, agama memiliki peranan penting dalam masyarakat minoritas dalam menjaga keterikatan antar keluarga dari etnis yang sama," simpul Scourfield. [IK/Rpb]