Misteri pembunuhan Ilmuwan Iran akhirnya terungkap. Amerika Serikat (AS) terbukti menjadi dalang pembunuhan Mustafa Ahmadi Roshan, bulan lalu.
AS menyediakan bom pada kelompok teroris anti-Iran untuk membunuh pakar nuklir Iran. Bom pertama menewaskan ahli kimia dan wakil kepala situs pengayaan uranium Natanz bagian komersial di Iran tengah itu. Sedangkan bom kedua yang belum diaktifkan, ditemukan intelijen dan aparat keamanan, di sekitar Lapangan Resalat di Ibukota Teheran.
"Dua bom telah diserahkan kepada sebuah Partai Kehidupan Bebas Kurdistan (PJAK), di kota Arbil, Irak oleh AS," tulis Resalat Harian, Senin (6/2).
Roshan tewas pada bulan lalu (11/1) setelah dua orang pengendara motor mendekati mobilnya, lalu menempelkan bom magnetik ke mobil itu. Sesaat kemudian bom meledak dan menewaskan Roshan serta melukai dua orang lainnya. Serangan di Jalan Gol Nabi, dekat Ketabi Square yang berlokasi di utara Teheran itu memiliki kemiripan yang kuat dengan pembunuhan ilmuwan sebelumnya yang bekerja pada program nuklir Iran. Kemiripan modus itu memperkuat klaim otoritas Iran tentang adanya keterlibatan AS yang kini terbukti. [IK/Rpb/bsb]
AS menyediakan bom pada kelompok teroris anti-Iran untuk membunuh pakar nuklir Iran. Bom pertama menewaskan ahli kimia dan wakil kepala situs pengayaan uranium Natanz bagian komersial di Iran tengah itu. Sedangkan bom kedua yang belum diaktifkan, ditemukan intelijen dan aparat keamanan, di sekitar Lapangan Resalat di Ibukota Teheran.
"Dua bom telah diserahkan kepada sebuah Partai Kehidupan Bebas Kurdistan (PJAK), di kota Arbil, Irak oleh AS," tulis Resalat Harian, Senin (6/2).
Roshan tewas pada bulan lalu (11/1) setelah dua orang pengendara motor mendekati mobilnya, lalu menempelkan bom magnetik ke mobil itu. Sesaat kemudian bom meledak dan menewaskan Roshan serta melukai dua orang lainnya. Serangan di Jalan Gol Nabi, dekat Ketabi Square yang berlokasi di utara Teheran itu memiliki kemiripan yang kuat dengan pembunuhan ilmuwan sebelumnya yang bekerja pada program nuklir Iran. Kemiripan modus itu memperkuat klaim otoritas Iran tentang adanya keterlibatan AS yang kini terbukti. [IK/Rpb/bsb]