Bank Pembangunan Islam (IDB) telah mengalokasikan dana 15 juta dolar di awal tahun ini untuk Al Quds. Demikian ditegaskan Sekjen Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Ekmeluddin Ihsanoglu.
Selain mengucurkan dana itu untuk mendukung bidang perumahan di Al Quds, IDB juga menyiapkan sejumlah agenda untuk pembangunan bidang kesehatan dan pendidikan di kota Al Quds.
Hal itu disampaikan Ihsanoglu dalam pidato yang diwakili oleh Deputi Sekjen Urusan Palestina dan Al Quds, Samir bakar Diyab, dalam simposium internasional tentang Al Quds dan bahaya yang mengancamnya di ibukota Yordania Amman, Ahad (30/1) waktu setempat.
Sekjen OKI itu juga menegaskan bahwa OKI sudah berinisiatif melakukan langkah-langkah politik dan diplomatik dengan tujuan untuk memberikan dukungan para lembaga-lembaga di kota Al Quds. Ihsanoglu mengakui, dana 15 juta dolar itu masih sangat kecil dibandingkan dengan apa yang dibutuhkan kota Al Quds untuk menghadapi proyek Zionis yang dilakukan secara sistematis dan mendapatkan anggaran besar dari pemerintah Israel.
Ihsanoglu juga menyerukan negara-negara Muslim, umat Islam dan lembaga-lembaga pendanaan milik kaum Muslimin agar berkontribusi untuk membela kota Al Quds.
Menurut Ihsanoglu, selama ini Zionis Israel memanfaatkan kelambanan masyarakat internasional dan umat Islam untuk melaksanakan rencananya mengosongkan Al Quds dari warga aslinya melalui pengusiran, deportasi, pembangunan permukiman Zionis, penyitaan tanah dan penguasaan rumah-rumah milik warga asli Palestina. [AM/IP]
Selain mengucurkan dana itu untuk mendukung bidang perumahan di Al Quds, IDB juga menyiapkan sejumlah agenda untuk pembangunan bidang kesehatan dan pendidikan di kota Al Quds.
Hal itu disampaikan Ihsanoglu dalam pidato yang diwakili oleh Deputi Sekjen Urusan Palestina dan Al Quds, Samir bakar Diyab, dalam simposium internasional tentang Al Quds dan bahaya yang mengancamnya di ibukota Yordania Amman, Ahad (30/1) waktu setempat.
Sekjen OKI itu juga menegaskan bahwa OKI sudah berinisiatif melakukan langkah-langkah politik dan diplomatik dengan tujuan untuk memberikan dukungan para lembaga-lembaga di kota Al Quds. Ihsanoglu mengakui, dana 15 juta dolar itu masih sangat kecil dibandingkan dengan apa yang dibutuhkan kota Al Quds untuk menghadapi proyek Zionis yang dilakukan secara sistematis dan mendapatkan anggaran besar dari pemerintah Israel.
Ihsanoglu juga menyerukan negara-negara Muslim, umat Islam dan lembaga-lembaga pendanaan milik kaum Muslimin agar berkontribusi untuk membela kota Al Quds.
Menurut Ihsanoglu, selama ini Zionis Israel memanfaatkan kelambanan masyarakat internasional dan umat Islam untuk melaksanakan rencananya mengosongkan Al Quds dari warga aslinya melalui pengusiran, deportasi, pembangunan permukiman Zionis, penyitaan tanah dan penguasaan rumah-rumah milik warga asli Palestina. [AM/IP]