Meskipun pengumuman resmi pemilu Mesir tahap pertama ditunda hingga Sabtu (3/12), suara Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) sudah terlihat mendominasi. Media-media di Mesir, baik cetak maupun elektronik, hampir seragam menyebut angka 40 persen untuk perolehan suara partai bentukan Ikhwanul Muslimin itu.
Urutan kedua setelah FJP diraih oleh Koalisi Salafi, yang mencakup Partai An Nur, Partai Al Islah, Partai Al Wasat, Partai Al Isalah, dan Partai Al Bina Wat Tanmiyah, partainya "Jamaah Islamiyah". Setelah itu disusul partai liberal.
Kemenangan FJP dinilai berpotensi memperkuat kebangkitan Islam, khususnya di Timur Tengah.
Dalam sebuah ulasan terbarunya, Koran Inggris The Guardian, menulis sebuah analisis tentang pemilu di Mesir mengatakan, dengan kemenangan gerakan ini, maka akan memperkuat gerakan-gerakan Islam lainnya di wilayah tersebut.
Dari dalam negeri, Koran Yaum al-Sabi’ mengatakan, ‘kemenangan al Ikhwan al Muslimun’ di Mesir ini akan semakin memperkuat gerakan-gerakan Islam sebagai gerakan penting dan kuat di wilayah Timur Tengah.
Pasca revolusi yang disebut sebagai musim semi bagi Timur Tengah, gerakan-gerakan Islam mendapatkan kebebasan untuk tampil terbuka. Sebelum FJP, gerakan Islam politik serupa telah memenangi pemilu di Tunisia dan Maroko. Partai EnNahda memenangi pemilu Tunisia dengan 90 kursi dari 217 yang tersedia, atau 41,47 persen. Sedangkan di Maroko, Partai Keadilan dan Pembangunan (PJD) menjadi pemenang pertama pada pemilu akhir bulan lalu. [AN/bsb]
Urutan kedua setelah FJP diraih oleh Koalisi Salafi, yang mencakup Partai An Nur, Partai Al Islah, Partai Al Wasat, Partai Al Isalah, dan Partai Al Bina Wat Tanmiyah, partainya "Jamaah Islamiyah". Setelah itu disusul partai liberal.
Kemenangan FJP dinilai berpotensi memperkuat kebangkitan Islam, khususnya di Timur Tengah.
Dalam sebuah ulasan terbarunya, Koran Inggris The Guardian, menulis sebuah analisis tentang pemilu di Mesir mengatakan, dengan kemenangan gerakan ini, maka akan memperkuat gerakan-gerakan Islam lainnya di wilayah tersebut.
Dari dalam negeri, Koran Yaum al-Sabi’ mengatakan, ‘kemenangan al Ikhwan al Muslimun’ di Mesir ini akan semakin memperkuat gerakan-gerakan Islam sebagai gerakan penting dan kuat di wilayah Timur Tengah.
Pasca revolusi yang disebut sebagai musim semi bagi Timur Tengah, gerakan-gerakan Islam mendapatkan kebebasan untuk tampil terbuka. Sebelum FJP, gerakan Islam politik serupa telah memenangi pemilu di Tunisia dan Maroko. Partai EnNahda memenangi pemilu Tunisia dengan 90 kursi dari 217 yang tersedia, atau 41,47 persen. Sedangkan di Maroko, Partai Keadilan dan Pembangunan (PJD) menjadi pemenang pertama pada pemilu akhir bulan lalu. [AN/bsb]
