lazada ID

Butuh Ratusan Milyar, Turki Akan Perbaiki Masjid Khilafah Utsmani di Gaza dan Libya


Upaya Turki untuk mengembalikan "nuansa" khilafah Utsmaniyah mulai terasa. Setelah di dalam negeri digaungkan kembali kejayaan Muhammad Al Fatih, pemerintah yang dinahkodai Erdogan itu berencana merenovasi Masjid-masjid yang dibangun pada dinasti Ustmani di Libya dan Gaza. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dibutuhkan untuk merenovasi masjid di Gaza saja mencapai 15 juta dolar atau setara 140 milyar rupiah.

Rencana renovasi masjid itu mengemuka setelah Turki mendapat laporan dari kedua negara itu bahwa Masjid peninggalan Ustmani dalam kondisi memprihatinkan.

"Kami akan datang ke Tajura (dekat Tripoli Libya, red), pekan depan, untuk melihat apa yang bisa dilakukan untuk masjid. Kami perkirakan renovasi akan dilakukan akhir tahun ini," kata Hilmi Özkazanç, CEO Perusahan Kontruksi Nurol seperti dikutip todayszaman.com, Senin (5/12).

Masjid Murad Agha dibangun pada 1552 oleh Agha, salah seorang komandan yang berperan dalam penaklukan Tripoli. Agha kemudian menjabat sebagai gubernur provinsi itu. Masjid ini memiliki arsitektur khas dinasti Ustmani dengan lantai Masjid yang terbuat dari marmer dan diatasnya terdapat lengkungan yang menopang kubah.

Selama kunjungannya ke Libya, September lalu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi sejumlah masjid bersama dengan Ketua Dewan Nasional Transisi Libya, Mustafa Abd al-Jalil.

Di Gaza, pemerintah lokal telah meminta bantuan dari Turki dalam pembangunan beberapa masjid setelah rusak parah dalam Perang Gaza 2008-2009. Sebuah laporan yang dikeluarkan pejabat lokal di Gaza, ada kebutuhan mendesak untuk pembangunan Masjid mengingat pertumbuhan penduduk Gaza demikian cepat. Sementara, kapasitas Masjid yang ada tidak lagi cukup menampung.

Selama konflik dengan Israel, 34 Masjid di Gaza hancur dan 161 lainnya rusak parah. Blokade ekonomi oleh Israel membuat Gaza semakin terjepit sehingga meminta bantuan Turki untuk merenovasi masjid-masjid itu.

Gaza menjadi wilayah Utsmani pada 1516 ketika Sultan Salim Yavuz menjalankan politik ekspansi ke Mesir. Pada 1660, Gaza menjadi ibukota Palestina. Utsmani kehilangan Gaza setelah mengalami kekalahan dalam perang melawan Inggris pada 7 November 1917. [IK/Rpb]
Recomendation
Artikel Menarik Lainnya
Copyright © 2012-2099 SEKILAS DAKWAH - Dami Tripel Template Level 2 by Ardi Bloggerstranger. All rights reserved.
Valid HTML5 by Ardi Bloggerstranger