Seorang pria Malaysia berusia 32 tahun menikahi 21 wanita dalam sembilan tahun terakhir untuk memaksa mereka menjadi pekerja seks komersial (PSK). 18 wanita diantaranya berasal dari Malaysia, tiga wanita lainnya dari “negeri tetangga”. Demikian harian Utusan Malaysia melaporkan.
Petualangan bejat itu berakhir ketika salah satu istrinya diamankan polisi, Rabu (9/11). Ia akhirnya mengaku menikahi 21 wanita tersebut dengan surat nikah palsu yang dibuat oleh sebuah sindikat.
Istri-istrinya itu kemudian dikirim ke rumah-rumah pelacuran di berbagai negara bagian. Jika menolak, ia akan memukul dan menyiksanya.
Julia (nama disamarkan), salah seorang 'istri'-nya, berhasil diselamatkan setelah secara diam-diam ia memberitahu saudaranya tentang 'neraka' pernikahannya. Saudaranya kemudian menghubungi aparat kepolisian untuk menemukannya. Akhirnya, petugas kepolisian Bukit Aman menemukan ia disekap di sebuah rumah di Bahau.
Pria itu kini ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia bakal dijerat dengan Undang-undang Anti-perdagangan manusia tahun 2007.
Sebelumnya, pada januari lalu pria itu telah ditahan polisi atas tuduhan melakukan pembunuhan, tetapi kemudian dibebaskan setelah pengadilan menyatakan tidak bersalah. [AN/Rpb/bsb]
Petualangan bejat itu berakhir ketika salah satu istrinya diamankan polisi, Rabu (9/11). Ia akhirnya mengaku menikahi 21 wanita tersebut dengan surat nikah palsu yang dibuat oleh sebuah sindikat.
Istri-istrinya itu kemudian dikirim ke rumah-rumah pelacuran di berbagai negara bagian. Jika menolak, ia akan memukul dan menyiksanya.
Julia (nama disamarkan), salah seorang 'istri'-nya, berhasil diselamatkan setelah secara diam-diam ia memberitahu saudaranya tentang 'neraka' pernikahannya. Saudaranya kemudian menghubungi aparat kepolisian untuk menemukannya. Akhirnya, petugas kepolisian Bukit Aman menemukan ia disekap di sebuah rumah di Bahau.
Pria itu kini ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia bakal dijerat dengan Undang-undang Anti-perdagangan manusia tahun 2007.
Sebelumnya, pada januari lalu pria itu telah ditahan polisi atas tuduhan melakukan pembunuhan, tetapi kemudian dibebaskan setelah pengadilan menyatakan tidak bersalah. [AN/Rpb/bsb]
