Ancaman Presiden Israel Shimon Peres akhir pekan lalu tidak membuat Iran gentar. Teheran menyatakan kesiapan negerinya untuk balik menyerang hingga jalan-jalan Tel Aviv jika Israel serius melancarkan agresi ke Iran.
"Israel takkan memiliki kapasitas melancarkan serangan ke Iran. Tapi jika ia melakukan tindakan bodoh itu, maka militer Iran akan bertempur dengan tentara Zionis di jalan-jalan Tel Aviv dan memaksa mereka keluar dari tanah Palestina," kata anggota komisi kemanan nasional dan kebijakan luar negeri Sayyid Hussein Naqavi, Selasa (8/11).
Naqavi juga memperingatkan bahwa jika Iran diserang, maka medan pertempuran bukan Iran, melainkan "seluruh Eropa dan Amerika Serikat."
Sabtu lalu (5/11), Presiden Israel Shimon Peres mengancam bahwa serangan ke Iran sangat mungkin terjadi. Esoknya, surat kabar Israel Haaretz, menurunkan laporan bahwa Israel dan AS sedang mempersiapkan latihan militer terbesar dalam sejarah yang diikuti oleh lima ribu personel.
Sebelumnya, Teheran pernah memperingatkan, jika negara mereka diserang oleh Israel atau AS, maka negara itu akan menutup selat Hormuz yang strategis dan menarget 32 pangkalan militer AS yang berada di Timur Tengah. [AN/bsb]
"Israel takkan memiliki kapasitas melancarkan serangan ke Iran. Tapi jika ia melakukan tindakan bodoh itu, maka militer Iran akan bertempur dengan tentara Zionis di jalan-jalan Tel Aviv dan memaksa mereka keluar dari tanah Palestina," kata anggota komisi kemanan nasional dan kebijakan luar negeri Sayyid Hussein Naqavi, Selasa (8/11).
Naqavi juga memperingatkan bahwa jika Iran diserang, maka medan pertempuran bukan Iran, melainkan "seluruh Eropa dan Amerika Serikat."
Sabtu lalu (5/11), Presiden Israel Shimon Peres mengancam bahwa serangan ke Iran sangat mungkin terjadi. Esoknya, surat kabar Israel Haaretz, menurunkan laporan bahwa Israel dan AS sedang mempersiapkan latihan militer terbesar dalam sejarah yang diikuti oleh lima ribu personel.
Sebelumnya, Teheran pernah memperingatkan, jika negara mereka diserang oleh Israel atau AS, maka negara itu akan menutup selat Hormuz yang strategis dan menarget 32 pangkalan militer AS yang berada di Timur Tengah. [AN/bsb]
