Berkedok bantuan kemanusiaan, lembaga-lembaga Barat menjalankan agenda terselubung memurtadkan umat Islam di wilayah Barat Sudan.
"Lembaga dan kelompok-kelompok asing Barat sedang melakukan kristenisasi di barat Sudan. Oleh karenanya, umat Islam harus mengambil langkah tepat dan menerangkan kepada warga Darfur tentang hakikat Islam," seru Ketua Dewan Tinggi Dakwah di Darfur, Syaikh al-Mutaal al-Rabii.
Aksi pemurtadan yang dilakukan lembaga-lembaga Barat di Darfur itu ditengarai sangat memperihatinkan sehingga para khatib dan imam shalat di masjid-masjid Darfur turut memperingatkan adanya penyalahgunaan pihak asing terhadap kondisi buruk di wilayah tersebut.
Selain mengingatkan umat agar tidak terjebak pada kristenisasi, para khatib dan ulama juga menghimbau kepada berbagai lembaga dan kelompok Islam untuk beraktifitas di Darfur.
Selain para ulama, warga Muslim Darfur dan para pengungsi juga mengecam upaya kristenisasi berkedok bantuan kemanusiaan itu.
"Kita umat Islam menentang segala bentuk kristenisasi di wilayah ini," tegas Ali Ahmed Adam, penanggung jawab kamp pengungsi Darfur, dalam wawancaranya dengan televisi al-Alam, Senin (7/11).
Sejumlah warga Darfur yang diwawancara televisi al-Alam menyatakan bahwa kristenisasi yang dilakukan kelompok-kelompok dan lembaga asing dalam kerangka membantu warga Darfur tidak dapat diterima. Aksi itu bertentangan dengan hukum-hukum internasional, HAM dan perikemanusiaan. [AN/Irb]
"Lembaga dan kelompok-kelompok asing Barat sedang melakukan kristenisasi di barat Sudan. Oleh karenanya, umat Islam harus mengambil langkah tepat dan menerangkan kepada warga Darfur tentang hakikat Islam," seru Ketua Dewan Tinggi Dakwah di Darfur, Syaikh al-Mutaal al-Rabii.
Aksi pemurtadan yang dilakukan lembaga-lembaga Barat di Darfur itu ditengarai sangat memperihatinkan sehingga para khatib dan imam shalat di masjid-masjid Darfur turut memperingatkan adanya penyalahgunaan pihak asing terhadap kondisi buruk di wilayah tersebut.
Selain mengingatkan umat agar tidak terjebak pada kristenisasi, para khatib dan ulama juga menghimbau kepada berbagai lembaga dan kelompok Islam untuk beraktifitas di Darfur.
Selain para ulama, warga Muslim Darfur dan para pengungsi juga mengecam upaya kristenisasi berkedok bantuan kemanusiaan itu.
"Kita umat Islam menentang segala bentuk kristenisasi di wilayah ini," tegas Ali Ahmed Adam, penanggung jawab kamp pengungsi Darfur, dalam wawancaranya dengan televisi al-Alam, Senin (7/11).
Sejumlah warga Darfur yang diwawancara televisi al-Alam menyatakan bahwa kristenisasi yang dilakukan kelompok-kelompok dan lembaga asing dalam kerangka membantu warga Darfur tidak dapat diterima. Aksi itu bertentangan dengan hukum-hukum internasional, HAM dan perikemanusiaan. [AN/Irb]
