Ketua Biro Politik Hamas Khalid Misy'al, Senin kemarin (3/10), menyatakan terima kasih kepada Iran karena telah mengorganisir Konferensi Internasional ke-5 Intifadah Palestina di Tehran. Misy'al menyatakan bahwa jatuhnya sekutu regional Israel karena Kebangkitan Islam telah benar-benar mengisolasi rezim Zionis.
Dalam pertemuan Misy'al dengan Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Said Jalili tersebut, Misy'al mencatat bahwa setelah Amerika gagal melindungi sekutu regional seperti mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak, mereka mencoba untuk menampilkan dirinya sebagai pendukung bangsa regional, tetapi kesadaran masyarakat telah menggagalkan upaya itu.
Seraya menolak setiap rencana untuk mengakui Israel, Misy'al menggarisbawahi perlunya untuk melanjutkan perlawanan sampai diakuinya semua hak-hak bangsa Palestina.
Pada kesempatan itu Jalili mengatakan, pidato Presiden AS Barack Obama di PBB membuktikan ketergantungan mendalam Washington terhadap lobi Zionis. Ia juga menuturkan, Amerika dan sekutunya melakukan upaya sia-sia untuk mencegah mobilisasi kapasitas baru melawan Barat dan hegemoni global.
Jalili menambahkan bahwa rezim Zionis Israel sedang melemah dan keadaan sekarang merupakan kesempatan historis bagi bangsa Palestina untuk mencapai tujuan mereka, termasuk pembebasan semua tanah air mereka. Menurutnya, pembebasan Palestina bisa berfungsi sebagai titik pemersatu gerakan Kebangkitan Islam di negara yang berbeda dan dapat meningkatkan motivasi bangsa-bangsa untuk memerangi kekuatan arogan dan mengembalikan hak-hak yang telah dirampas oleh Zionis dan Barat. [AN/IR]
Dalam pertemuan Misy'al dengan Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Said Jalili tersebut, Misy'al mencatat bahwa setelah Amerika gagal melindungi sekutu regional seperti mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak, mereka mencoba untuk menampilkan dirinya sebagai pendukung bangsa regional, tetapi kesadaran masyarakat telah menggagalkan upaya itu.
Seraya menolak setiap rencana untuk mengakui Israel, Misy'al menggarisbawahi perlunya untuk melanjutkan perlawanan sampai diakuinya semua hak-hak bangsa Palestina.
Pada kesempatan itu Jalili mengatakan, pidato Presiden AS Barack Obama di PBB membuktikan ketergantungan mendalam Washington terhadap lobi Zionis. Ia juga menuturkan, Amerika dan sekutunya melakukan upaya sia-sia untuk mencegah mobilisasi kapasitas baru melawan Barat dan hegemoni global.
Jalili menambahkan bahwa rezim Zionis Israel sedang melemah dan keadaan sekarang merupakan kesempatan historis bagi bangsa Palestina untuk mencapai tujuan mereka, termasuk pembebasan semua tanah air mereka. Menurutnya, pembebasan Palestina bisa berfungsi sebagai titik pemersatu gerakan Kebangkitan Islam di negara yang berbeda dan dapat meningkatkan motivasi bangsa-bangsa untuk memerangi kekuatan arogan dan mengembalikan hak-hak yang telah dirampas oleh Zionis dan Barat. [AN/IR]
