Israel Usir 42 Aktivis Fotilla Pro-Palestina - Tak peduli siapapun dia, pria atau wanita, muslim atau non muslim, seperti foto inilah Israel menyeret dan mengusir aktifis Pro Palestina. Negara Zionis itu mengusir 42 aktivis asing pro-Palestina yang ditahan setelah terbang ke Israel untuk memprotes kebijakan negeri Zionis itu atas Palestina.
"Secara keseluruhan, 44 orang telah diusir pada Selasa, menuju ke Italia, Prancis, Austria dan Inggris," kata Jurubicara Imigrasi Israel, Sabine Hadad, Selasa (12/7).
"Sekarang ini ada 14 tahanan, sebagian besar warga Prancis, yang direncanakan dipulangkan pada Rabu siang," tambah Hadad.
Para tahahan tersebut merupakan bagian dari kampanye "Selamat Datang di Palestina", di mana 800 orang dari Eropa dan AS telah merencanakan untuk terbang ke Israel dan menuju wilayah Palestina guna mengunjungi keluarga-keluarga Palestina.
Pemerintah Israel juga memberitahu maskapai-maskapai penerbangan asing tentang para pemegang tiket yang tidak diperbolehkan masuk ke Israel. Aparat keamanan telah berhasil mencegah ratusan orang naik pesawat ke Israel di bandara-bandara keberangkatan mereka.
Dari orang-orang yang berusaha datang itu, sedikitnya 120 orang ditolak masuk ke Israel dan ditahan. Walau demikian, ada sebagian yang diterima setelah menandatangani perjanjian untuk tidak mengambil bagian dalam kekacauan umum. Mereka ditahan di dua fasilitas tahanan Israel, salah satunya dekat Tel Aviv dan lainnya di Negev, Israel utara.
Kampanye "Selamat Datang di Palestina" terjadi saat armada kapal yang berusaha memecahkan blokade terhadap Jalur Gaza dicegah meninggalkan Yunani. Pengaturan waktu kampanye terbang ke Israel ini membuat beberapa orang menjulukinya "flytilla", meskipun sang penyelenggara membuat misi itu dalam upaya untuk menghentikan blokade. [sumber: Antara]
"Secara keseluruhan, 44 orang telah diusir pada Selasa, menuju ke Italia, Prancis, Austria dan Inggris," kata Jurubicara Imigrasi Israel, Sabine Hadad, Selasa (12/7).
"Sekarang ini ada 14 tahanan, sebagian besar warga Prancis, yang direncanakan dipulangkan pada Rabu siang," tambah Hadad.
Para tahahan tersebut merupakan bagian dari kampanye "Selamat Datang di Palestina", di mana 800 orang dari Eropa dan AS telah merencanakan untuk terbang ke Israel dan menuju wilayah Palestina guna mengunjungi keluarga-keluarga Palestina.
Pemerintah Israel juga memberitahu maskapai-maskapai penerbangan asing tentang para pemegang tiket yang tidak diperbolehkan masuk ke Israel. Aparat keamanan telah berhasil mencegah ratusan orang naik pesawat ke Israel di bandara-bandara keberangkatan mereka.
Dari orang-orang yang berusaha datang itu, sedikitnya 120 orang ditolak masuk ke Israel dan ditahan. Walau demikian, ada sebagian yang diterima setelah menandatangani perjanjian untuk tidak mengambil bagian dalam kekacauan umum. Mereka ditahan di dua fasilitas tahanan Israel, salah satunya dekat Tel Aviv dan lainnya di Negev, Israel utara.
Kampanye "Selamat Datang di Palestina" terjadi saat armada kapal yang berusaha memecahkan blokade terhadap Jalur Gaza dicegah meninggalkan Yunani. Pengaturan waktu kampanye terbang ke Israel ini membuat beberapa orang menjulukinya "flytilla", meskipun sang penyelenggara membuat misi itu dalam upaya untuk menghentikan blokade. [sumber: Antara]