Hamas Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang, Israel Ketakutan - Kalangan militer Israel sangat marah atas tindakan pemerintah Hamas baru-baru ini yang mengumpulkan bukti-bukti kejahatan perang Israel terhadap warga sipil Gaza. Hamas dikabarkan tengah mengumpulkan bukti-bukti untuk menyeret para komandan dan serdadu Zionis ke pengadilan internasional.
Situs militer Israel turut mengabarkan bahwa kalangan militer Zionis Israel menuduh pemerintah Hamas membentuk badan khusus beberapa pekan yang lalu untuk melakukan pengumpulan informasi dan bukti-bukti yang bisa menjerat militer Israel ke pengadilan internasional atas tuduhan kejahatan perang.
Kalangan militer Israel meyakini pemerintah Hamas tidak akan mengajukan tuntutan sendirian. Kalangan militer itu memprediksi Hamas akan bekerja sama dengan lembaga HAM maupun badan-badan yang aktif dalam bidang itu untuk mengkriminalkan militer Israel.
Juru bicara militer Israel Avijaa Adraei mengatakan, militer Israel bertekad untuk mengambil langkah-langkah dan tindakan untuk melindungi para perwira dan prajuritnya, serta menghindarkan mereka dari pengadilan internasional.
"Kita akan tahu bagaimana kita melindungi para perwira dan tentara kita," tegas Adraei. [AN/IP]
Situs militer Israel turut mengabarkan bahwa kalangan militer Zionis Israel menuduh pemerintah Hamas membentuk badan khusus beberapa pekan yang lalu untuk melakukan pengumpulan informasi dan bukti-bukti yang bisa menjerat militer Israel ke pengadilan internasional atas tuduhan kejahatan perang.
Kalangan militer Israel meyakini pemerintah Hamas tidak akan mengajukan tuntutan sendirian. Kalangan militer itu memprediksi Hamas akan bekerja sama dengan lembaga HAM maupun badan-badan yang aktif dalam bidang itu untuk mengkriminalkan militer Israel.
Juru bicara militer Israel Avijaa Adraei mengatakan, militer Israel bertekad untuk mengambil langkah-langkah dan tindakan untuk melindungi para perwira dan prajuritnya, serta menghindarkan mereka dari pengadilan internasional.
"Kita akan tahu bagaimana kita melindungi para perwira dan tentara kita," tegas Adraei. [AN/IP]