Inggris Tuduh Air Zam-zam Beracun, Arab Membantah - Media Inggris, termasuk BBC pekan lalu (5/5) melaporkan sumur Zam-zam "tercemar". Media itu juga memperingatkan "meminum air Zam-zam dapat menimbulkan penyakit seperti kanker".
"Air Zam-zam diambil dari sumur di Makkah dan dianggap suci oleh Muslim, namun sampel dari sumber menunjukkan air itu mengandung zat kimia berbahaya," tulis BBC.
"Airnya beracun, terutama karena tingginya kadar arsenik, yang merupakan karsinogen (penyebab kanker)," lanjut BBC mengutip pernyataan presiden Asosiasi Analis Publik Duncan Campbell.
Menanggapi laporan itu, pemerintah Arab Saudi Sabtu (7/5) membantah bahwa air Zam-zam yang berasal dari mata air di dalam kompleks Masjidil Haram Makkah tersebut tercemar. Jeddah juga menegaskan tidak ada ancaman kesehatan pada air suci itu.
Laporan BBC itu bukan upaya pertama untuk menjelek-jelekkan air Zam-zam. Sebelumnya pernah beredar berita bahwa air Zam Zam "bisa membuat orang yang meminumnya terserang radang paru-paru".
Food Standards Agency Inggris merilis pernyataan itu di situsnya (30/7/2010), yang menyerukan agar orang-orang mempertimbangkan untuk tidak meminum air Zam-zam. Menurut lembaga itu, hasil tes menunjukkan bahwa air Zam-zam yang dijual di Inggris atau dibawa ke Inggris untuk konsumsi pribadi mengandung tingkat arseik atau nitrat yang tinggi.
Sayangnya, baik laporan BBC maupun FSA bias dan cenderung menyesatkan. BBC misalnya, dalam menyelidiki air Zamzam -- sebagaimana yang ditulis laporannya -- dilakukan dengan cara menyamar. Cara ini benar-benar aneh, mengingat air Zam-zam bisa didapatkan dengan mudah karena dijual bebas banyak toko di Inggris.
Di samping itu lembaga penyiaran Inggris itu menurunkan laporan yang sama dalam tiga judul berbeda, seakan ingin membuat sebuah sensasi yang kerap dilakukan media massa. Terlebih Zam-zam adalah air suci umat Islam yang saat ini tengah disorot oleh Barat pasca tewasnya Osama.
Sementara itu, ratusan juta Muslim telah meminum air Zam-zam dari satu sumber yang sama, namun hingga kini belum pernah ada yang mengeluhkan atau terindikasi mengalami sakit akibat air Zam-zam. Sebaliknya, umat muslim justru merasakan khasiat air peninggalan Nabi Ibrahim dan Ismail itu. [AN/bsb]
"Air Zam-zam diambil dari sumur di Makkah dan dianggap suci oleh Muslim, namun sampel dari sumber menunjukkan air itu mengandung zat kimia berbahaya," tulis BBC.
"Airnya beracun, terutama karena tingginya kadar arsenik, yang merupakan karsinogen (penyebab kanker)," lanjut BBC mengutip pernyataan presiden Asosiasi Analis Publik Duncan Campbell.
Menanggapi laporan itu, pemerintah Arab Saudi Sabtu (7/5) membantah bahwa air Zam-zam yang berasal dari mata air di dalam kompleks Masjidil Haram Makkah tersebut tercemar. Jeddah juga menegaskan tidak ada ancaman kesehatan pada air suci itu.
Laporan BBC itu bukan upaya pertama untuk menjelek-jelekkan air Zam-zam. Sebelumnya pernah beredar berita bahwa air Zam Zam "bisa membuat orang yang meminumnya terserang radang paru-paru".
Food Standards Agency Inggris merilis pernyataan itu di situsnya (30/7/2010), yang menyerukan agar orang-orang mempertimbangkan untuk tidak meminum air Zam-zam. Menurut lembaga itu, hasil tes menunjukkan bahwa air Zam-zam yang dijual di Inggris atau dibawa ke Inggris untuk konsumsi pribadi mengandung tingkat arseik atau nitrat yang tinggi.
Sayangnya, baik laporan BBC maupun FSA bias dan cenderung menyesatkan. BBC misalnya, dalam menyelidiki air Zamzam -- sebagaimana yang ditulis laporannya -- dilakukan dengan cara menyamar. Cara ini benar-benar aneh, mengingat air Zam-zam bisa didapatkan dengan mudah karena dijual bebas banyak toko di Inggris.
Di samping itu lembaga penyiaran Inggris itu menurunkan laporan yang sama dalam tiga judul berbeda, seakan ingin membuat sebuah sensasi yang kerap dilakukan media massa. Terlebih Zam-zam adalah air suci umat Islam yang saat ini tengah disorot oleh Barat pasca tewasnya Osama.
Sementara itu, ratusan juta Muslim telah meminum air Zam-zam dari satu sumber yang sama, namun hingga kini belum pernah ada yang mengeluhkan atau terindikasi mengalami sakit akibat air Zam-zam. Sebaliknya, umat muslim justru merasakan khasiat air peninggalan Nabi Ibrahim dan Ismail itu. [AN/bsb]
