Ketua Persatuan Ulama Internasional Syaikh Dr. Yusuf Qardhawi beserta sejumlah ulama internasional tiba di Jalur Gaza, Rabu (8/5) waktu setempat. Pemerintah dan rakyat Palestina di Gaza pun menyambut gembira kedatangan ulama yang terus menerus menguatkan perjuangan Palestina melawan penjajah zionis itu.
Kedatangan Qardhawi ini adalah untuk pertama kalinya sejak setengah abad yang lalu. Selain Perdana Menteri Ismail Haniyah, Wakil Ketua Dewan Legislatif Palestina Ahmad Bahar dan sejumlah besar pejabat dan pemimpin resmi serta faksi-faksi Palestina dan masyarakat menyambut Qardhawi hingga berdesakan di gerbang Rafah.
Haniyah menegaskan meskipun baru sekarang ini Qardhawi datang dan mengunjungi Jalur Gaza namun ulama besar itu selalu ada di seluruh Palestina, baik siang hari maupun di malam hari. Dia selalu ada di al Quds dan al Aqsha setiap saat. Rakyat ini sudah mengenal dekat Syaikh melalui khutbah-khutbahnya, sikap-sikapnya dan seruannya untuk jihad.
“Anda ada di tengah-tengah kami wahai Syaikh, dengan pemikiran dan tulisan Anda,” tegas Haniyah seperti dilansir infopalestina.
“Ini adalah pertama kalinya Syaikh Qardhawi masuk Jalur Gaza dengan tubuhnya sejak tahun 1958. Kali ini Syaikh masuk ke Jalur Gaza dan Palestina melalui pintu kemuliaan Gaza, tidak memasukinya dengan izin Zionis. Dia memasuki Jalur Gaza seperti masuknya orang-orang pembebas yang menggapai kemenangan. Kami sudah menyampaikan undangan untuk berkunjung ke Jalur Gaza sejak beberapa tahun lamanya. Setiap kami kami berkunjung ke Qatar kami selalu bertamu di rumahnya. Namun Allah berkehendak beliau datang setelah kemenangan perang Gaza, beliau turut andil dalam menciptakan kemenangan-kemenangan rakyat Palestina,” tambah Haniyah.
Haniyah mengingatkan bahwa para ulama Islam terutama Syaikh Yusuf Qardhawi, telah berhasil memurnikan pemikiran jihad, meneguhkan keteguhan dan menghadang setiap proyek pemberangusan. Serta menggalang umat untuk mendukung jihad dan mendorong umat untuk memberikan apa yang mereka miliki untuk melindungi tanah Palestina dan tempat-tempat sucinya.
“Dengan segenap kebanggaan, beliau adalah Syaikh Jihad di tanah Palestina. Beliau adalah Syaikhul Aqsha dan al Quds,” tegas Haniyah. [IK/IP]
Kedatangan Qardhawi ini adalah untuk pertama kalinya sejak setengah abad yang lalu. Selain Perdana Menteri Ismail Haniyah, Wakil Ketua Dewan Legislatif Palestina Ahmad Bahar dan sejumlah besar pejabat dan pemimpin resmi serta faksi-faksi Palestina dan masyarakat menyambut Qardhawi hingga berdesakan di gerbang Rafah.
Haniyah menegaskan meskipun baru sekarang ini Qardhawi datang dan mengunjungi Jalur Gaza namun ulama besar itu selalu ada di seluruh Palestina, baik siang hari maupun di malam hari. Dia selalu ada di al Quds dan al Aqsha setiap saat. Rakyat ini sudah mengenal dekat Syaikh melalui khutbah-khutbahnya, sikap-sikapnya dan seruannya untuk jihad.
“Anda ada di tengah-tengah kami wahai Syaikh, dengan pemikiran dan tulisan Anda,” tegas Haniyah seperti dilansir infopalestina.
“Ini adalah pertama kalinya Syaikh Qardhawi masuk Jalur Gaza dengan tubuhnya sejak tahun 1958. Kali ini Syaikh masuk ke Jalur Gaza dan Palestina melalui pintu kemuliaan Gaza, tidak memasukinya dengan izin Zionis. Dia memasuki Jalur Gaza seperti masuknya orang-orang pembebas yang menggapai kemenangan. Kami sudah menyampaikan undangan untuk berkunjung ke Jalur Gaza sejak beberapa tahun lamanya. Setiap kami kami berkunjung ke Qatar kami selalu bertamu di rumahnya. Namun Allah berkehendak beliau datang setelah kemenangan perang Gaza, beliau turut andil dalam menciptakan kemenangan-kemenangan rakyat Palestina,” tambah Haniyah.
Haniyah mengingatkan bahwa para ulama Islam terutama Syaikh Yusuf Qardhawi, telah berhasil memurnikan pemikiran jihad, meneguhkan keteguhan dan menghadang setiap proyek pemberangusan. Serta menggalang umat untuk mendukung jihad dan mendorong umat untuk memberikan apa yang mereka miliki untuk melindungi tanah Palestina dan tempat-tempat sucinya.
“Dengan segenap kebanggaan, beliau adalah Syaikh Jihad di tanah Palestina. Beliau adalah Syaikhul Aqsha dan al Quds,” tegas Haniyah. [IK/IP]