Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi sangat agresif dalam membuat pernyataan tentang kasus LHI hingga sempat dipersoalkan Humas PKS akibat "salah ucap". Anehnya, Johan dan KPK terkesan sangat lambat menangani kasus dugaan korupsi Hambalang yang merugikan negara hingga Rp 243 miliar itu.
Di tengah pertanyaan kritis bagi KPK tersebut, media sosial dihebohkan dengan munculnya dugaan keterkaitan Johan dengan kasus korupsi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang itu.
Dari status dan komentar yang beredar di Facebook, Johan dicurigai terlibat kasus Hambalang karena pernah melakukan pertemuan dengan Bupati Bogor, Rachmat Yasin 7 Februari 2013 lalu. Selain melampirkan tautan dari Suaranews, sejumlah facebooker juga membagikan tautan dari beritahukum.com.
"Sangat ironis, Johan Budi sebagai juru bicara KPK seharusnya tidak menghadiri acara yang diadakan di lingkungan kabupaten Bogor yang dihadiri kepala dinas kabupaten Bogor. Serta bertemu Rachmat Yasin yang saat ini masih terlibat kasus Hambalang yang ditangani KPK. Ini demi menjaga kredibilitas lembaga KPK," demikian rilis Lembaga Informasi Masyarakat Anti Korupsi (LIMAK) yang marak tersebar di facebook.
LIMAK juga menuntut KPK agar segera menjebloskan Rachmat Yasin ke penjara, segera memeriksa Johan, serta menangkap koruptor-koruptor Hambalang lainnya.
Sebenarnya, KPK sudah memeriksa beberapa pejabat pemerintah setempat, termasuk bupati Bogor. Namun hingga saat ini KPK belum menetapkan Rachmat Yasin sebagai tersangka. Temuan di BPK menunjukkan 11 indikasi pelanggaran, di antaranya keterlibatan diduga melanggar UU 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta melanggar peraturan bupati Bogor nomor 30 tahun 2009 tentang pedoman pengesahan master plan, site dan peta situasi. [JJ/Fb/SN/bsb]
Di tengah pertanyaan kritis bagi KPK tersebut, media sosial dihebohkan dengan munculnya dugaan keterkaitan Johan dengan kasus korupsi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang itu.
Dari status dan komentar yang beredar di Facebook, Johan dicurigai terlibat kasus Hambalang karena pernah melakukan pertemuan dengan Bupati Bogor, Rachmat Yasin 7 Februari 2013 lalu. Selain melampirkan tautan dari Suaranews, sejumlah facebooker juga membagikan tautan dari beritahukum.com.
"Sangat ironis, Johan Budi sebagai juru bicara KPK seharusnya tidak menghadiri acara yang diadakan di lingkungan kabupaten Bogor yang dihadiri kepala dinas kabupaten Bogor. Serta bertemu Rachmat Yasin yang saat ini masih terlibat kasus Hambalang yang ditangani KPK. Ini demi menjaga kredibilitas lembaga KPK," demikian rilis Lembaga Informasi Masyarakat Anti Korupsi (LIMAK) yang marak tersebar di facebook.
LIMAK juga menuntut KPK agar segera menjebloskan Rachmat Yasin ke penjara, segera memeriksa Johan, serta menangkap koruptor-koruptor Hambalang lainnya.
Sebenarnya, KPK sudah memeriksa beberapa pejabat pemerintah setempat, termasuk bupati Bogor. Namun hingga saat ini KPK belum menetapkan Rachmat Yasin sebagai tersangka. Temuan di BPK menunjukkan 11 indikasi pelanggaran, di antaranya keterlibatan diduga melanggar UU 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta melanggar peraturan bupati Bogor nomor 30 tahun 2009 tentang pedoman pengesahan master plan, site dan peta situasi. [JJ/Fb/SN/bsb]