Syiah agaknya sangat kompak dalam mempertahankan kekuasaan Rezim Bashar Al Assad di Suriah. Setelah sebelumnya dilaporkan Assad sangat bergantung pada tentara asing dari Iran dan Hizbullah, kini lebih dari seribu pasukan Hizbullah telah tiba di bumi Syam itu.
Harian Saudi Al Watan melaporkan pada Ahad (14/4), sekitar 1.200 anggota kelompok bersenjata Syiah Libanon, Hizbullah, memasuki Suriah dari jalur laut di Mediterania dalam beberapa hari terakhir.
Menurut laporan itu, mereka tiba di pelabuhan Suriah Tartus guna berperang bersama pasukan rezim Bashar Al Assad.
Sumber Al Watan mengatakan, minat tentara asli Suriah untuk membela Assad sudah menurun. Pasukan cadangan tidak menanggapi perintah komando militer Suriah yang berulangkali memanggil mereka untuk bergabung bersama pasukan rezim. Karenanya, rezim Assad meminta bantuan tentara asing untuk mempertahankan kekuasaannya.
Pasukan bersenjata Syiah yang datang dari Libanon juga dilaporkan melakukan berbagai tindak kriminal di Suriah, seperti di kota Talkah.
Seperti dilansir Hidayatullah, Kolonel Abdul Hamid Zakaria jurubicara Kepala Staf Gabungan FSA pernah mengatakan, lebih dari 2.000 anggota Hizbullah ikut bergabung dengan tentara rezim di Damaskus dan 3.500 lainnya berperang melawan pasukan oposisi di daerah perbatasan Suriah dengan Libanon. [IK/Hdy/bsb]
Harian Saudi Al Watan melaporkan pada Ahad (14/4), sekitar 1.200 anggota kelompok bersenjata Syiah Libanon, Hizbullah, memasuki Suriah dari jalur laut di Mediterania dalam beberapa hari terakhir.
Menurut laporan itu, mereka tiba di pelabuhan Suriah Tartus guna berperang bersama pasukan rezim Bashar Al Assad.
Sumber Al Watan mengatakan, minat tentara asli Suriah untuk membela Assad sudah menurun. Pasukan cadangan tidak menanggapi perintah komando militer Suriah yang berulangkali memanggil mereka untuk bergabung bersama pasukan rezim. Karenanya, rezim Assad meminta bantuan tentara asing untuk mempertahankan kekuasaannya.
Pasukan bersenjata Syiah yang datang dari Libanon juga dilaporkan melakukan berbagai tindak kriminal di Suriah, seperti di kota Talkah.
Seperti dilansir Hidayatullah, Kolonel Abdul Hamid Zakaria jurubicara Kepala Staf Gabungan FSA pernah mengatakan, lebih dari 2.000 anggota Hizbullah ikut bergabung dengan tentara rezim di Damaskus dan 3.500 lainnya berperang melawan pasukan oposisi di daerah perbatasan Suriah dengan Libanon. [IK/Hdy/bsb]
