Ambisi untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, membuat Gubernur Tokyo Naoki Inose “lepas kontrol” menyerang rivalnya, Istanbul, dan menghina negara Islam.
Dalam wawancara dengan surat kabar New York Times, Gubernur Naoki Inose mengatakan satu-satunya persamaan yang dimiliki negara-negara Islam adalah menyebarkan nama Allah, tetapi negara-negara itu saling berperang.
“Satu-satunya yang negara-negara Islam sebarkan ialah Allah dan mereka berkelahi satu sama lain, dan mereka punya kelas-kelas,” kata Inose.
Atas kesalahan itu, Inose kemudian meminta maaf, Selasa (30/4).
“Saya mengatakan negara-negara Islam berkelahi satu sama lain, itu bukan ungkapan yang pantas dan saya mau meluruskannya,” kata Inose kepada wartawan di Tokyo. Inose mengakui bahwa apa yang ditulis New York Times adalah benar. Dan dia tidak mau memberikan sanggahan apapun terhadap isi berita tersebut.
“Saya minta maaf. Ungkapan saya menimbulkan kesalahpahaman di antara negara-negara islam. Jadi saya benar-benar minta maaf,” tambah Inose.
Tokyo bersaing melawan Istanbul dan Madrid untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Pada saat itu ia juga membuat pernyataan yang menyerang Turki.
“Untuk para atlet di mana tempat yang terbaik untuk mereka? Ayo bandingkan dua negara di mana mereka belum membangun infrastruktur, dan fasilitas yang tidak memadai,” kata Inose.
Pernyataan tersebut membuat petinggi Turki marah. Mereka menganggap komentar Inose sangat menyakitkan, tidak adil dan tidak sesuai dengan spirit Olimpiade. Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga menanggapi pernyataan itu secara serius. IOC bahkan membentuk tim investigasi atas kasus tersebut. [IK/Dtk/Okz/bsb]
Dalam wawancara dengan surat kabar New York Times, Gubernur Naoki Inose mengatakan satu-satunya persamaan yang dimiliki negara-negara Islam adalah menyebarkan nama Allah, tetapi negara-negara itu saling berperang.
“Satu-satunya yang negara-negara Islam sebarkan ialah Allah dan mereka berkelahi satu sama lain, dan mereka punya kelas-kelas,” kata Inose.
Atas kesalahan itu, Inose kemudian meminta maaf, Selasa (30/4).
“Saya mengatakan negara-negara Islam berkelahi satu sama lain, itu bukan ungkapan yang pantas dan saya mau meluruskannya,” kata Inose kepada wartawan di Tokyo. Inose mengakui bahwa apa yang ditulis New York Times adalah benar. Dan dia tidak mau memberikan sanggahan apapun terhadap isi berita tersebut.
“Saya minta maaf. Ungkapan saya menimbulkan kesalahpahaman di antara negara-negara islam. Jadi saya benar-benar minta maaf,” tambah Inose.
Tokyo bersaing melawan Istanbul dan Madrid untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Pada saat itu ia juga membuat pernyataan yang menyerang Turki.
“Untuk para atlet di mana tempat yang terbaik untuk mereka? Ayo bandingkan dua negara di mana mereka belum membangun infrastruktur, dan fasilitas yang tidak memadai,” kata Inose.
Pernyataan tersebut membuat petinggi Turki marah. Mereka menganggap komentar Inose sangat menyakitkan, tidak adil dan tidak sesuai dengan spirit Olimpiade. Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga menanggapi pernyataan itu secara serius. IOC bahkan membentuk tim investigasi atas kasus tersebut. [IK/Dtk/Okz/bsb]