Raksasa makanan dunia, Nestle, menarik semua produk pasta sapi dari toko-toko di Spanyol dan Italia, Senin (18/2). Hal itu menyusul terungkapnya kandungan DNA kuda di atas 1 persen pada produk-produk Nestle yang dilabeli "sapi".
Terungkapnya kandungan daging kuda pada produk-produk yang dilabeli daging sapi itu diawali dari Irlandia pada bulan lalu. Skandal itu langsung menyebar cepat di Eropa, disusul investigasi dan penarikan produk secara besar-besaran. Serangkaian tes membuktikan bahwa kandungan DNA kuda pada produk berlabel sapi itu mencapai lebih dari 1 persen. Anehnya, pada pekan lalu Nestle masih bersikukuh produk-produk di bawah labelnya tidak akan terdampak skandal daging kuda yang tengah marak di Eropa itu.
Seperti dilansir Republika, pada tahun 2011 lalu pemerintah Inggris telah memperingatkan bahwa ada kemungkinan besar daging kuda masuk ke jaringan produk makanan di Eropa, namun saat itu peringatan diabaikan.
Menurut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono SPt MP, kasus itu bukanlah kasus kecelakaan atau sesuatu yang tidak disengaja, karena hasil pengusutan lebih lanjut menunjukkan bahwa ternyata pencemaran daging kuda pada produk daging sapi ini ditemukan hingga 60-100 persen.
Nanung menyimpulkan, skandal tersebut adalah konspirasi kejahatan yang disengaja. Karenanya itu dia berpesan agar konsumen dapat bertindak cerdas dan lebih berhati-hati. [IK/Rpb/bsb]
Terungkapnya kandungan daging kuda pada produk-produk yang dilabeli daging sapi itu diawali dari Irlandia pada bulan lalu. Skandal itu langsung menyebar cepat di Eropa, disusul investigasi dan penarikan produk secara besar-besaran. Serangkaian tes membuktikan bahwa kandungan DNA kuda pada produk berlabel sapi itu mencapai lebih dari 1 persen. Anehnya, pada pekan lalu Nestle masih bersikukuh produk-produk di bawah labelnya tidak akan terdampak skandal daging kuda yang tengah marak di Eropa itu.
Seperti dilansir Republika, pada tahun 2011 lalu pemerintah Inggris telah memperingatkan bahwa ada kemungkinan besar daging kuda masuk ke jaringan produk makanan di Eropa, namun saat itu peringatan diabaikan.
Menurut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono SPt MP, kasus itu bukanlah kasus kecelakaan atau sesuatu yang tidak disengaja, karena hasil pengusutan lebih lanjut menunjukkan bahwa ternyata pencemaran daging kuda pada produk daging sapi ini ditemukan hingga 60-100 persen.
Nanung menyimpulkan, skandal tersebut adalah konspirasi kejahatan yang disengaja. Karenanya itu dia berpesan agar konsumen dapat bertindak cerdas dan lebih berhati-hati. [IK/Rpb/bsb]
