Masa-masa penyusunan calon anggota legislatif (caleg) seperti sekarang ini kerap menimbulkan 'gesekan keras' di tubuh partai politik. Namun, tidak demikian dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS dikenal memiliki kader-kader yang solid, termasuk dalam penentuan caleg maupun calon eksekutif yang diusung. Tiga kali pemilu yang telah diikuti partai Islam itu menjadi bukti soliditas, di saat partai-partai lain terganggu oleh friksi internal bahkan sampai level perpecahan.
Apa rahasia soliditas PKS? Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta Triwisaksana mengungkapkan dua rahasia soliditas partai berlambang bulan sabit kembar itu.
"Saya pernah ditanya oleh tokoh partai Islam lain tentang kesolidan kader PKS, saya bilang solid karena dua hal. Kalau antum (anda) sudah bisa membuat forum dari beberapa orang kader untuk mengkaji kitab Allah seminggu sekali, maka kader partai antum insya Allah akan solid," ungkap pria yang biasa disapa Bang Sani itu pada apel siaga jelang Pemilu 2014, Ahad (13/1).
Rahasia kedua, menurut politisi kelahiran 9 Agustus 1971 itu adalah pendidikan lapangan yang membentuk kedisiplinan dan loyalitas.
"Setahun sekali bawa kader ke pegununan, ke laut, tidur beratap langit di situ, mukhayam," jelas Sani seperti dikutip Okezone, Senin (14/1)..
Sani, agaknya sangat tepat berbicara mengenai soliditas kader. Sebab dirinya membuktikan tidak kecewa meskipun tidak dimajukan sebagai calon Gubernur atau Wakil Gubernur DKI Jakarta. Padahal jauh-jauh hari sebelum pilkada, Sani telah "ditokohkan" sebagai calon pemimpin ibukota. [AN/Okz/bsb]
Apa rahasia soliditas PKS? Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta Triwisaksana mengungkapkan dua rahasia soliditas partai berlambang bulan sabit kembar itu.
"Saya pernah ditanya oleh tokoh partai Islam lain tentang kesolidan kader PKS, saya bilang solid karena dua hal. Kalau antum (anda) sudah bisa membuat forum dari beberapa orang kader untuk mengkaji kitab Allah seminggu sekali, maka kader partai antum insya Allah akan solid," ungkap pria yang biasa disapa Bang Sani itu pada apel siaga jelang Pemilu 2014, Ahad (13/1).
Rahasia kedua, menurut politisi kelahiran 9 Agustus 1971 itu adalah pendidikan lapangan yang membentuk kedisiplinan dan loyalitas.
"Setahun sekali bawa kader ke pegununan, ke laut, tidur beratap langit di situ, mukhayam," jelas Sani seperti dikutip Okezone, Senin (14/1)..
Sani, agaknya sangat tepat berbicara mengenai soliditas kader. Sebab dirinya membuktikan tidak kecewa meskipun tidak dimajukan sebagai calon Gubernur atau Wakil Gubernur DKI Jakarta. Padahal jauh-jauh hari sebelum pilkada, Sani telah "ditokohkan" sebagai calon pemimpin ibukota. [AN/Okz/bsb]
