Palestina akan menggunakan senjata baru untuk menghadapi kezaliman Israel. Senjata baru yang dimiliki Palestina sejak akhir bulan lalu itu untuk pertama kalinya akan dipakai untuk "menghancurkan" usaha Israel memperluas pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
Senjata baru itu tidak lain adalah status Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Melalui forum PBB, Palestina berencana mengadukan setiap usaha perluasan pemukiman Yahudi kepada Dewan Keamanan PBB.
"Sangat penting dan perlu mengambil tindakan terhadap Israel dengan membawanya ke Dewan Keamanan PBB," kata juru bicara Palestina Nabil Abu Rudeina seperti dikutip Aljazeera.
Usaha yang dilakukan Palestina tersebut dipastikan akan menarik atensi Dewan Keamanan PBB. Pasalnya, sejak 29 Nopember lalu status Palestina telah ditingkatkan menjadi negara peninjau non-anggota.
Status tersebut mendapat dukungan dari mayoritas negara dunia, yaitu sebanyak 138 negara. Sedangkan yang menolak hanya sembilan negara, terutama Israel dan Amerika Serikat (AS).
Atas dasar itulah, Nabil optimis usaha membawa masalah perluasan pemukiman Yahudi ke PBB akan membuahkan hasil. Nabil optimis Israel bisa dihentikan.
"Kita melapor ke PBB untuk mencegah tindakan semena-mena Israel," pungkas Nabil. [IK/Ajz/Rpb/bsb]
Senjata baru itu tidak lain adalah status Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Melalui forum PBB, Palestina berencana mengadukan setiap usaha perluasan pemukiman Yahudi kepada Dewan Keamanan PBB.
"Sangat penting dan perlu mengambil tindakan terhadap Israel dengan membawanya ke Dewan Keamanan PBB," kata juru bicara Palestina Nabil Abu Rudeina seperti dikutip Aljazeera.
Usaha yang dilakukan Palestina tersebut dipastikan akan menarik atensi Dewan Keamanan PBB. Pasalnya, sejak 29 Nopember lalu status Palestina telah ditingkatkan menjadi negara peninjau non-anggota.
Status tersebut mendapat dukungan dari mayoritas negara dunia, yaitu sebanyak 138 negara. Sedangkan yang menolak hanya sembilan negara, terutama Israel dan Amerika Serikat (AS).
Atas dasar itulah, Nabil optimis usaha membawa masalah perluasan pemukiman Yahudi ke PBB akan membuahkan hasil. Nabil optimis Israel bisa dihentikan.
"Kita melapor ke PBB untuk mencegah tindakan semena-mena Israel," pungkas Nabil. [IK/Ajz/Rpb/bsb]
