Meski gencatan senjata telah disepakati dan Hamas menghentikan serangan balasan, Divisi Intelijen Militer Zionis Israel (IDF) melarang para tentara menjawab telepon dari nomor yang tidak dikenal. Selain itu, divisi intelijen juga menghimbau tentara agar tak mudah mempublikasikan identitas pribadi dan kesatuannya.
Himbauan baru itu dikeluarkan merespon bocornya identitas lebih dari 6700 anggota pasukan penjajah oleh Saraya Al Quds, termasuk nama langkap, tanggal lahir, nomor ID militer, nomor ponsel hingga jenis latihan yang pernah dijalani.
Saraya Al Quds sendiri sudah mengirim pesan kepada 5000 lebih anggota IDF selama serangan terhadap Gaza. ”Kami akan jadikan Gaza kuburan bagi kalian dan Tel Aviv akan berkobar”, bunyi pesan itu.
Sebelumnya, dua pekan lalu Pejabat tinggi rezim Israel memperingatkan warganya, terutama tentara agar tidak membalas SMS yang pengirimnya tidak dikenal. Disinyalir, pesan-pesan itu dari pejuang Palestina. Pihak Israel takut pesan-pesan itu digunakan untuk melacak posisi tentara sebagai target serangan roket Palestina. [IK/Hdy/Rpb/bsb]
Himbauan baru itu dikeluarkan merespon bocornya identitas lebih dari 6700 anggota pasukan penjajah oleh Saraya Al Quds, termasuk nama langkap, tanggal lahir, nomor ID militer, nomor ponsel hingga jenis latihan yang pernah dijalani.
Saraya Al Quds sendiri sudah mengirim pesan kepada 5000 lebih anggota IDF selama serangan terhadap Gaza. ”Kami akan jadikan Gaza kuburan bagi kalian dan Tel Aviv akan berkobar”, bunyi pesan itu.
Sebelumnya, dua pekan lalu Pejabat tinggi rezim Israel memperingatkan warganya, terutama tentara agar tidak membalas SMS yang pengirimnya tidak dikenal. Disinyalir, pesan-pesan itu dari pejuang Palestina. Pihak Israel takut pesan-pesan itu digunakan untuk melacak posisi tentara sebagai target serangan roket Palestina. [IK/Hdy/Rpb/bsb]
