Politisi muslimah dengan beragam kesibukan tetap bisa berprestasi dalam bidang akademik dan sukses mendidik anak-anaknya. Hal itu dibuktikan oleh Anis Byarwati, Ketua Bidang Perempuan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Perempuan kelahiran 9 Maret 1967 itu dinobatkan sebagai wisudawan terbaik jenjang S-3 Universitas Airlangga (Unair), Sabtu (20/10) kemarin. Ibu dari delapan anak itu berhasil meraih gelar doktor ekonomi Islam dalam waktu tiga tahun saja.
Anis menyebut menyebut prestasinya itu sebagai keberhasilan keluarga. “Kalau tidak didukung suami, mana bisa saya lulus seperti ini,” kata Anis sambil melirik Isbir Renwarin, suaminya yang berdiri di sampingnya. Anis menambahkan, delapan anaknya juga merupakan orang-orang paling penting yang membantu kesuksesannya.
Kesibukan Anis sebagai Ketua DPP PKS sangat padat, terlebih menjelang pemilu legislatif 2014. Selain itu, ia juga harus mengelola Akademi Jurusan Financial Management miliknya. Meski demikian, ia tetap mampu mendampingi suami dan mengurus kedelapan anaknya dengan baik.
Dengan kesibukan segudang itu, ditambah dengan domisilinya di Jakarta, kuliah S3 di Unair juga tetap berjalan lancar. Biasanya, Anis bangun pukul 03.00 pagi. Pada hari Sabtu, agar tidak terlambat, ia naik pesawat flight pertama ke Surabaya pukul 06.00, lalu langsung menuju kampus B Unair. Ia kuliah hingga pukul 17.00, setelah itu baru bisa beristirahat dan berdiskusi di guest house Unair. Paginya, ia kuliah lagi dan Ahad sore langsung terbang ke Jakarta. [JJ/JP]
Anis menyebut menyebut prestasinya itu sebagai keberhasilan keluarga. “Kalau tidak didukung suami, mana bisa saya lulus seperti ini,” kata Anis sambil melirik Isbir Renwarin, suaminya yang berdiri di sampingnya. Anis menambahkan, delapan anaknya juga merupakan orang-orang paling penting yang membantu kesuksesannya.
 | |
| Anis menerima trophy wisudawan terbaik (foto Jawa Pos) |
Kesibukan Anis sebagai Ketua DPP PKS sangat padat, terlebih menjelang pemilu legislatif 2014. Selain itu, ia juga harus mengelola Akademi Jurusan Financial Management miliknya. Meski demikian, ia tetap mampu mendampingi suami dan mengurus kedelapan anaknya dengan baik.
Dengan kesibukan segudang itu, ditambah dengan domisilinya di Jakarta, kuliah S3 di Unair juga tetap berjalan lancar. Biasanya, Anis bangun pukul 03.00 pagi. Pada hari Sabtu, agar tidak terlambat, ia naik pesawat flight pertama ke Surabaya pukul 06.00, lalu langsung menuju kampus B Unair. Ia kuliah hingga pukul 17.00, setelah itu baru bisa beristirahat dan berdiskusi di guest house Unair. Paginya, ia kuliah lagi dan Ahad sore langsung terbang ke Jakarta. [JJ/JP]
