Hujan..setiap tetesnya mengandung berkah dan rahmah..
Seperti basahnya dedaunan di luar sana..
kawan, ini adalah saat yang tepat untuk bermuhasabah,
saat yang tepat untuk juga membasahi jiwa-jiwa kita dengan dzikrullah..
Coba tengok sejenak hatimu,
Berhentilah sesaat saja dari segala aktivitas duniamu..
tanyakan bagaimana kabar imanmu saat ini..
Masihkan ia seperti embun? Yang merunduk tawadhu di pucuk-pucuk daun..
Masihkah ia seperti karang? Yang berdiri tegar menghadapi gelombang ujian..
Masihkah ia seperti bintang? Yang terang benderang menerangi kehidupan..
Kawan, bukankah Allah Maha Mengetahui segala isi hati?
Coba tengok sekali lagi hatimu..
Benarkah apa yg kau lakukan selama ini adalah murni karena-Nya?
Karena cinta yang kau persembahkan untuk-Nya?
Benarkah yang kau perjuangkan selama ini adalah demi meneruskan risalah dakwah Rasulullah SAW..manusia yang paling dicintai-Nya?
Kawan, sudah jujurkah kau dengan hatimu?
Apakah benih-benih riya’ dan kesombongan telah berhasil menutupi keikhlasanmu?
Apakah beratnya pendakian ini telah melemahkan niat sucimu?
Apakah pandangan manusia telah mampu membelokkan tujuan perjuanganmu?
Allahu Rabbi..
Bukankah kita telah sama-sama mengerti tentang kewajiban ini..
Bukankah kita telah sama-sama memahami tentang janji Allah dalam surah 47 ayat 7..
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu..”
Tak pantas bila akhirnya kau memilih untuk mundur ke belakang..
apalagi dengan meninggalkan luka dan kesulitan..
Lebih tak pantas lagi bila kau tetap berjuang
namun dengan bumbu-bumbu kemunafikan..
Kawan, setiap ujian yg datang seharusnya mampu membuat kita semakin berkobar..
Subhanallah..bukankah Ia selalu memiliki cara untuk mentarbiyah hamba-Nya..
Ujian-ujian ini..
hanyalah ombak kecil yang menerpa kokohnya dinding pertahanan kita..
tak akan mampu membuatnya hancur..
karena kekuatan itu bersumber dari kedekatan kita kepada Sang Maha Perkasa,
Allah azza wa jalla..
Kawan, mengapa tak kita kuatkan saja ukhuwah sesama kita..
mengapa tak kita budayakan saja saling mendoakan di setiap sujud-sujud panjang kita..
mengapa tak kita kokohkan saja pondasi keimanan kita..
Jangan hanya mengeluh, jangan hanya meratapi..
Tapi berpikirlah solusi, dan bergeraklah pasti..
Sungguh, masih banyak hal yang bisa kita perbuat untuk berkontribusi..
dibandingkan terus merasa diri sebagai yang paling lemah dan patut dikasihani..
Kawan, sadarilah potensimu, kembangkanlah kekuatan yg kau miliki..
Karena sesungguhnya setiap yang kita miliki akan dipertanyakan kebermanfaatannya selama ini..
...
Di luar sana hujan masih turun dengan derasnya,,bersyukur, karena di sela-sela aktivitas yang melelahkan raga, Dia masih memberikan waktu untuk kita merenung sejenak, yang semestinya bisa kita jadikan sebagai sarana untuk lebih memahami hikmah-Nya..
Dengarlah kawan..langit masih bernyanyi..nyanyian dzikir kepada-Nya..[]
Seperti basahnya dedaunan di luar sana..
kawan, ini adalah saat yang tepat untuk bermuhasabah,
saat yang tepat untuk juga membasahi jiwa-jiwa kita dengan dzikrullah..
Coba tengok sejenak hatimu,
Berhentilah sesaat saja dari segala aktivitas duniamu..
tanyakan bagaimana kabar imanmu saat ini..
Masihkan ia seperti embun? Yang merunduk tawadhu di pucuk-pucuk daun..
Masihkah ia seperti karang? Yang berdiri tegar menghadapi gelombang ujian..
Masihkah ia seperti bintang? Yang terang benderang menerangi kehidupan..
Kawan, bukankah Allah Maha Mengetahui segala isi hati?
Coba tengok sekali lagi hatimu..
Benarkah apa yg kau lakukan selama ini adalah murni karena-Nya?
Karena cinta yang kau persembahkan untuk-Nya?
Benarkah yang kau perjuangkan selama ini adalah demi meneruskan risalah dakwah Rasulullah SAW..manusia yang paling dicintai-Nya?
Kawan, sudah jujurkah kau dengan hatimu?
Apakah benih-benih riya’ dan kesombongan telah berhasil menutupi keikhlasanmu?
Apakah beratnya pendakian ini telah melemahkan niat sucimu?
Apakah pandangan manusia telah mampu membelokkan tujuan perjuanganmu?
Allahu Rabbi..
Bukankah kita telah sama-sama mengerti tentang kewajiban ini..
Bukankah kita telah sama-sama memahami tentang janji Allah dalam surah 47 ayat 7..
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu..”
Tak pantas bila akhirnya kau memilih untuk mundur ke belakang..
apalagi dengan meninggalkan luka dan kesulitan..
Lebih tak pantas lagi bila kau tetap berjuang
namun dengan bumbu-bumbu kemunafikan..
Kawan, setiap ujian yg datang seharusnya mampu membuat kita semakin berkobar..
Subhanallah..bukankah Ia selalu memiliki cara untuk mentarbiyah hamba-Nya..
Ujian-ujian ini..
hanyalah ombak kecil yang menerpa kokohnya dinding pertahanan kita..
tak akan mampu membuatnya hancur..
karena kekuatan itu bersumber dari kedekatan kita kepada Sang Maha Perkasa,
Allah azza wa jalla..
Kawan, mengapa tak kita kuatkan saja ukhuwah sesama kita..
mengapa tak kita budayakan saja saling mendoakan di setiap sujud-sujud panjang kita..
mengapa tak kita kokohkan saja pondasi keimanan kita..
Jangan hanya mengeluh, jangan hanya meratapi..
Tapi berpikirlah solusi, dan bergeraklah pasti..
Sungguh, masih banyak hal yang bisa kita perbuat untuk berkontribusi..
dibandingkan terus merasa diri sebagai yang paling lemah dan patut dikasihani..
Kawan, sadarilah potensimu, kembangkanlah kekuatan yg kau miliki..
Karena sesungguhnya setiap yang kita miliki akan dipertanyakan kebermanfaatannya selama ini..
...
Di luar sana hujan masih turun dengan derasnya,,bersyukur, karena di sela-sela aktivitas yang melelahkan raga, Dia masih memberikan waktu untuk kita merenung sejenak, yang semestinya bisa kita jadikan sebagai sarana untuk lebih memahami hikmah-Nya..
Dengarlah kawan..langit masih bernyanyi..nyanyian dzikir kepada-Nya..[]
Penulis : Lia Puspitasari
Mahasiswi Pasca Sarjana Farmasi ITB 2012