Oleh : Dr. Fayez Abu Shamalah
Saya sepakat dengan kepala staf militer Israel, Dani Hariel saat mengatakan bahwa gerakan Hamas berupaya menarik-narik tentara Israel untuk masuk ke Jalur Gaza. Karena mereka tahu betul bahwa tentara Israel tak punya kemampuan dari segi militer dibanding para pejuang Hamas dalam perang darat.
Betul sekali apa yang dikatakan Yahudi ini, tentara Israel tidak punya keunggulan apapun dibanding para pejuang Palestina. Bahkan pejuang Palestina lebih tangguh dan lebih lincah di lapangan daripada serdadu Zionis. Mereka lebih unggul dari sisi keyakinan terhadap Allah dan kemenangan. Kenyataan inilah yang tidak bisa dilihat semua mata yang memandang apa yang terjadi di Gaza selama ini. Gaza tidak bertempur di bulan. Ia juga tak tinggal di hotel-hotel bintang lima. Mereka tidak pernah minum khamar. Gaza sangat siap tersusun rapi, terlatih dan telah mempersiapkan generasinya untuk beradaptasi dengan tanah sebagai pejuang, membuat kepala staf militer Israel berfikir 1000 kali jika berhadapan langsung dengan pejuang Palestina.
Sebelumnya, tentara Israel dikenal dengan inisiatif dan kenekatanya, cekatan dan cepat memberikan respon. Mereka juga dikenal sangat detil dalam perencanaan, baik dalam pengorganisasian dan kuat dukungan. Selain itu, mereka juga unggul dalam konspirasi yang didukung dengan spionase yang handal, memudahkan mereka bergerak, di samping dukungan penuh opini dunia bahwa tentara Israel adalah pasukan tak terkalahkan. Ia bisa selamat di tengah padang ranjau atau di bawah desingan peluru roket. Ia akan mampu keluar dengan selamat.
Pertanyaanya, ke mana larinya legenda tentara Zionis? Ke mana juga keunggulan pasukan Israel yang diagung-agungkan, sebagaimana mereka klaim?
Buktinya, kelompok perlawanan Palestina dan Lebanon secara bersamaan mampu membuat ribuan produk yang menggentarkan Israel dan membuat takut pasukan Zionis saat berhadapan dengan perlawanan. Hingga perlawanan menjadi satu-satunya pihak yang ditakuti tentara Zionis. Mereka takut berhadapan walau satu hari dengan perlawanan.
Sungguh benar Yahudi ini dan dustanya sebagian pemimpin Arab yang mengatakan, percuma perlawanan, hingga mereka mengatakan, tangan Hamas telah tertelikung dan merasa nyaman dengan kursi pemerintahan. Sama saja antara Syam di Ramallah dan Magribi di Gaza!
Saat Dani Harael diwawancarai setasiunTV chenel 7, ketika serdadu Zionis menenteng senjata M-16 yang berhadapan dengan salah seorang pejuang perlawanan yang membawa senjata Klasinokov. Seharusnya mereka seimbang dari sisi kemampuan, walau serdadu Zionis dibekali perlengkapan yang mumpuni. Tapi kenapa Dani Harael mengatakan, mereka (perlawanan) ingin menarik kita ke lapangan, karena tentara Zionis tidak mempunyai keunggulan di lapangan. Diperkirakan banyak korban yang jatuh dari pihak tentara Zionis. Dengan demikian Palestina telah berhasil membuat penyeimbang dan menciptakan ketakutan di kalangan tentara Zionis. [asy, InfoPalestina]
Saya sepakat dengan kepala staf militer Israel, Dani Hariel saat mengatakan bahwa gerakan Hamas berupaya menarik-narik tentara Israel untuk masuk ke Jalur Gaza. Karena mereka tahu betul bahwa tentara Israel tak punya kemampuan dari segi militer dibanding para pejuang Hamas dalam perang darat.
Betul sekali apa yang dikatakan Yahudi ini, tentara Israel tidak punya keunggulan apapun dibanding para pejuang Palestina. Bahkan pejuang Palestina lebih tangguh dan lebih lincah di lapangan daripada serdadu Zionis. Mereka lebih unggul dari sisi keyakinan terhadap Allah dan kemenangan. Kenyataan inilah yang tidak bisa dilihat semua mata yang memandang apa yang terjadi di Gaza selama ini. Gaza tidak bertempur di bulan. Ia juga tak tinggal di hotel-hotel bintang lima. Mereka tidak pernah minum khamar. Gaza sangat siap tersusun rapi, terlatih dan telah mempersiapkan generasinya untuk beradaptasi dengan tanah sebagai pejuang, membuat kepala staf militer Israel berfikir 1000 kali jika berhadapan langsung dengan pejuang Palestina.
Sebelumnya, tentara Israel dikenal dengan inisiatif dan kenekatanya, cekatan dan cepat memberikan respon. Mereka juga dikenal sangat detil dalam perencanaan, baik dalam pengorganisasian dan kuat dukungan. Selain itu, mereka juga unggul dalam konspirasi yang didukung dengan spionase yang handal, memudahkan mereka bergerak, di samping dukungan penuh opini dunia bahwa tentara Israel adalah pasukan tak terkalahkan. Ia bisa selamat di tengah padang ranjau atau di bawah desingan peluru roket. Ia akan mampu keluar dengan selamat.
Pertanyaanya, ke mana larinya legenda tentara Zionis? Ke mana juga keunggulan pasukan Israel yang diagung-agungkan, sebagaimana mereka klaim?
Buktinya, kelompok perlawanan Palestina dan Lebanon secara bersamaan mampu membuat ribuan produk yang menggentarkan Israel dan membuat takut pasukan Zionis saat berhadapan dengan perlawanan. Hingga perlawanan menjadi satu-satunya pihak yang ditakuti tentara Zionis. Mereka takut berhadapan walau satu hari dengan perlawanan.
Sungguh benar Yahudi ini dan dustanya sebagian pemimpin Arab yang mengatakan, percuma perlawanan, hingga mereka mengatakan, tangan Hamas telah tertelikung dan merasa nyaman dengan kursi pemerintahan. Sama saja antara Syam di Ramallah dan Magribi di Gaza!
Saat Dani Harael diwawancarai setasiunTV chenel 7, ketika serdadu Zionis menenteng senjata M-16 yang berhadapan dengan salah seorang pejuang perlawanan yang membawa senjata Klasinokov. Seharusnya mereka seimbang dari sisi kemampuan, walau serdadu Zionis dibekali perlengkapan yang mumpuni. Tapi kenapa Dani Harael mengatakan, mereka (perlawanan) ingin menarik kita ke lapangan, karena tentara Zionis tidak mempunyai keunggulan di lapangan. Diperkirakan banyak korban yang jatuh dari pihak tentara Zionis. Dengan demikian Palestina telah berhasil membuat penyeimbang dan menciptakan ketakutan di kalangan tentara Zionis. [asy, InfoPalestina]
