Ribuan warga Tunisia kembali menggelar demonstrasi, menuntut penyusunan undang-undang dasar baru negara itu berdasarkan hukum dan syariat Islam.
Sebagian demonstran yang berkonsentrasi di depan gedung Dewan Pendiri Nasional Tunisia itu mengangkat spanduk bertuliskan "Al-Qur'an adalah undang-undang dasar kami" (Al-Qur'an dusturuna), "Rakyat cenderung pada Tuhan," "Tidak untuk UU sekuler," dan sebagainya.
Demonstrasi itu dikoordinasi oleh Front Masyarakat Islam Tunisia, dan sebagian besar pesertanya adalah warga dari kelompok Salafi. Demo akbar itu digelar menyusul pengumuman parlemen yang sedang mempersiapkan diri untuk menyusun UUD baru Tunisia.
Sebelumnya, pada Jum'at (17/3), Republika mengutip kantor berita resmi Tunisia, TAP, melaporkan unjuk rasa ribuan warga menuntut penerapan hukum syariah.
Aksi itu diselenggarakan oleh front perhimpunan Islam Tunisia yang terdiri dari 112 perhimpunan. Demonstran juga meneriakkan slogan yang mendukung pembentukan khilafah. [IK/Rpb]
Sebagian demonstran yang berkonsentrasi di depan gedung Dewan Pendiri Nasional Tunisia itu mengangkat spanduk bertuliskan "Al-Qur'an adalah undang-undang dasar kami" (Al-Qur'an dusturuna), "Rakyat cenderung pada Tuhan," "Tidak untuk UU sekuler," dan sebagainya.
Demonstrasi itu dikoordinasi oleh Front Masyarakat Islam Tunisia, dan sebagian besar pesertanya adalah warga dari kelompok Salafi. Demo akbar itu digelar menyusul pengumuman parlemen yang sedang mempersiapkan diri untuk menyusun UUD baru Tunisia.
Sebelumnya, pada Jum'at (17/3), Republika mengutip kantor berita resmi Tunisia, TAP, melaporkan unjuk rasa ribuan warga menuntut penerapan hukum syariah.
Aksi itu diselenggarakan oleh front perhimpunan Islam Tunisia yang terdiri dari 112 perhimpunan. Demonstran juga meneriakkan slogan yang mendukung pembentukan khilafah. [IK/Rpb]