Satu lagi kejahatan Israel terungkap. Serangan bertubi-tubi dalam beberapa hari terakhir ke Gaza ternyata disertai dengan peluncuran roket yang berisi bahan kimia beracun dan mematikan. Padahal, bahan kimia itu sangat dilarang oleh dunia internasional untuk digunakan sebagai senjata.
Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Gaza, Abdillah Onim, melaporkan dua warga Palestina di Beit Lahy tewas hari ini (13/3) akibat roket beracun itu. Lima pemuda lainnya mengalami luka-luka, termasuk satu diantaranya menderita luka serius akibat roket beracun di arah Jabalia Jalur Gaza bagian utara. Dengan demikian total korban jiwa akibat serangan Israel kini mencapai 22 orang.
Abdillah –seperti dirilis Hidayatullah- juga menyebutkan, hingga Senin kemarin (12/3), serangan udara dengan pesawat F16 masih dilakukan oleh militer Zionis. Selain itu, sekitar 10 pesawat tanpa awak (drone) meraung-raung di langit Gaza.
Radio suara Israel mengabarkan, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melakukan penyerangan ke wilayah Jalur Gaza, bahkan dengan skala yang lebih besar. [IK/Hdy]
Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Gaza, Abdillah Onim, melaporkan dua warga Palestina di Beit Lahy tewas hari ini (13/3) akibat roket beracun itu. Lima pemuda lainnya mengalami luka-luka, termasuk satu diantaranya menderita luka serius akibat roket beracun di arah Jabalia Jalur Gaza bagian utara. Dengan demikian total korban jiwa akibat serangan Israel kini mencapai 22 orang.
Abdillah –seperti dirilis Hidayatullah- juga menyebutkan, hingga Senin kemarin (12/3), serangan udara dengan pesawat F16 masih dilakukan oleh militer Zionis. Selain itu, sekitar 10 pesawat tanpa awak (drone) meraung-raung di langit Gaza.
Radio suara Israel mengabarkan, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melakukan penyerangan ke wilayah Jalur Gaza, bahkan dengan skala yang lebih besar. [IK/Hdy]
