Dua kedutaan Israel di India dan Georgia dibom orang tak dikenal. Menyusul serangan itu, kepolisian Zionis dilaporkan meningkatkan kesiagaan di seluruh wilayah Israel.
"Polisi Israel meningkatkan kesiagaan di seluruh wilayah Israel, terutama keamanan di tempat-tempat umum, termasuk kedubes-kedubes asing dan tempat-tempat kepentingan asing, seperti bandara," kata Micky Rosenfeld, sebagaimana dilansir AFP, Selasa (14/2).
Di New Delhi, India, seorang pengendara motor yang tak dikenal meledakkan sebuah bom magnetik, Senin (13/2), di kedutaan Israel mencederai seorang diplomat negara Zionis itu.
Sementara di Georgia, ssaha peledakan bom yang ditujukan ke mobil kedubes Israel di Tbilisi digagalkan petugas keamanan. Aparat dilaporkan mengamankan bom itu sebelum meledak.
Para pengamat menyatakan kekhawatiran bahwa usaha-usaha peledakan bom itu merupakan awal dari sebuah gelombang baru serangan-serangan lanjutan anti-Israel di sejumlah negara.
Lepas dari itu, modus penyerangan menggunakan bom magnetik yang ditempelkan ke mobil menjadi tren belakang ini. Meskipun sasarannya berbeda, serangan di Iran yang menewaskan pakar nuklir bulan lalu dan sebelumnya juga menggunakan bom magnetik seperti ini. [IK/Rpb]
"Polisi Israel meningkatkan kesiagaan di seluruh wilayah Israel, terutama keamanan di tempat-tempat umum, termasuk kedubes-kedubes asing dan tempat-tempat kepentingan asing, seperti bandara," kata Micky Rosenfeld, sebagaimana dilansir AFP, Selasa (14/2).
Di New Delhi, India, seorang pengendara motor yang tak dikenal meledakkan sebuah bom magnetik, Senin (13/2), di kedutaan Israel mencederai seorang diplomat negara Zionis itu.
Sementara di Georgia, ssaha peledakan bom yang ditujukan ke mobil kedubes Israel di Tbilisi digagalkan petugas keamanan. Aparat dilaporkan mengamankan bom itu sebelum meledak.
Para pengamat menyatakan kekhawatiran bahwa usaha-usaha peledakan bom itu merupakan awal dari sebuah gelombang baru serangan-serangan lanjutan anti-Israel di sejumlah negara.
Lepas dari itu, modus penyerangan menggunakan bom magnetik yang ditempelkan ke mobil menjadi tren belakang ini. Meskipun sasarannya berbeda, serangan di Iran yang menewaskan pakar nuklir bulan lalu dan sebelumnya juga menggunakan bom magnetik seperti ini. [IK/Rpb]