Departemen Kepolisian New York terungkap telah membuat sebuah film "dokumenter" yang menuding umat Islam meluncurkan perang suci melawan Barat. The Third Jihad, judul film itu, telah diputar sedikitnya di hadapan 1.500 peserta pelatihan polisi dalam tiga bulan berturut-turut.
"Bentuk pelatihan kepolisian terbesar pada kota di dunia ini sudah menjadi pertanyaan penting," kata Faiza Patel, seorang direktur Pusat Brennan untuk Keadilan di Universitas hukum New York, dikutip The New York Times pada Selasa (24/1).
"Polisi telah membuat sebuah film dokumenter tentang latihan untuk menghadapi muslim," tambahnya.
Film The Third Jihad itu dimulai dengan gambar yang menunjukkan teroris Muslim menembak Kristen di kepala, bom mobil meledak, anak-anak dieksekusi dan ditutupi oleh lembaran dan foto rekayasa yang menunjukkan bendera Islam terbang di atas Gedung Putih. Ditampilkan pula seorang pengkhotbah beraksen Amerika memuji pembom bunuh diri sebagai pahlawan.
Film berdurasi 72 menit ini juga mencakup wawancara dengan Komisaris Polisi New York Ray Kelly. Judul film The Third Jihad agaknya diambilkan dari hasil wawancara dengan Kelly yang menyebut saat ini terjadi gelombang jihad ketiga yang berlangsung diam-diam di Barat. Yaitu setelah gelombang pertama yang terjadi pada masa Nabi Muhammad dan gelombang kedua yang dilakukan di abad pertengahan.
Pembela hak asasi manusia dan para pemimpin Muslim menuduh kepolisian New York menabur ketakutan di kalangan Muslim Amerika.
"Ini mencemarkan iman kita dan salah mengartikan segala sesuatu tentang kita," kata Zead Ramadhan, presiden Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR). [IK/Rpb/EM/bsb]
"Bentuk pelatihan kepolisian terbesar pada kota di dunia ini sudah menjadi pertanyaan penting," kata Faiza Patel, seorang direktur Pusat Brennan untuk Keadilan di Universitas hukum New York, dikutip The New York Times pada Selasa (24/1).
"Polisi telah membuat sebuah film dokumenter tentang latihan untuk menghadapi muslim," tambahnya.
Film The Third Jihad itu dimulai dengan gambar yang menunjukkan teroris Muslim menembak Kristen di kepala, bom mobil meledak, anak-anak dieksekusi dan ditutupi oleh lembaran dan foto rekayasa yang menunjukkan bendera Islam terbang di atas Gedung Putih. Ditampilkan pula seorang pengkhotbah beraksen Amerika memuji pembom bunuh diri sebagai pahlawan.
Film berdurasi 72 menit ini juga mencakup wawancara dengan Komisaris Polisi New York Ray Kelly. Judul film The Third Jihad agaknya diambilkan dari hasil wawancara dengan Kelly yang menyebut saat ini terjadi gelombang jihad ketiga yang berlangsung diam-diam di Barat. Yaitu setelah gelombang pertama yang terjadi pada masa Nabi Muhammad dan gelombang kedua yang dilakukan di abad pertengahan.
Pembela hak asasi manusia dan para pemimpin Muslim menuduh kepolisian New York menabur ketakutan di kalangan Muslim Amerika.
"Ini mencemarkan iman kita dan salah mengartikan segala sesuatu tentang kita," kata Zead Ramadhan, presiden Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR). [IK/Rpb/EM/bsb]
