Setelah "ratu penghina Muslim" Pamela Geller memuji tentara AS yang mengencingi mayat pejuang Taliban, kini giliran calon presiden AS Rick Perry membela marinir itu. Calon presiden dari Partai Republik itu mengatakan, insiden tersebut hanya sebuah contoh dari kenakalan anak-anak.
"Jelas anak-anak berusia 18 hingga19 tahun terlalu sering membuat kesalahan bodoh dan itulah apa yang terjadi di sini," ujar Perry dalam sebuah wawancara dengan CNN, Ahad (15/1).
Perry yang kini masih menjabat sebagai Gubernur Texas itu juga menuduh pemerintahan Barack Obama terlalu lebay dalam beretorika, sehingga menghina militer dalam kecamannya terhadap insiden tersebut.
"Anak-anak membuat kesalahan, tidak ada keraguan tentang hal itu. Mereka seharusnya tidak melakukannya, itu buruk - tetapi untuk menyebutnya sebagai tindakan kriminal, saya pikir hal tersebut terlalu jauh," imbuhnya.
Pekan lalu dunia kembali dihebohkan dengan kebiadaban tentara AS yang terungkap melalui video. Dalam video itu tampak empat tentara AS mengencingi tiga mayat anggota Taliban. Satu tentara lain cekikikan melihat ulah teman-temannya.
Selain menimbulkan kecaman dari dunia Islam dan organisasi Muslim, video itu juga meningkatkan sentimen anti-AS di Afghanistan yang telah diduduki AS lebih dari sepuluh tahun. [AM/EM/bsb]
"Jelas anak-anak berusia 18 hingga19 tahun terlalu sering membuat kesalahan bodoh dan itulah apa yang terjadi di sini," ujar Perry dalam sebuah wawancara dengan CNN, Ahad (15/1).
Perry yang kini masih menjabat sebagai Gubernur Texas itu juga menuduh pemerintahan Barack Obama terlalu lebay dalam beretorika, sehingga menghina militer dalam kecamannya terhadap insiden tersebut.
"Anak-anak membuat kesalahan, tidak ada keraguan tentang hal itu. Mereka seharusnya tidak melakukannya, itu buruk - tetapi untuk menyebutnya sebagai tindakan kriminal, saya pikir hal tersebut terlalu jauh," imbuhnya.
Pekan lalu dunia kembali dihebohkan dengan kebiadaban tentara AS yang terungkap melalui video. Dalam video itu tampak empat tentara AS mengencingi tiga mayat anggota Taliban. Satu tentara lain cekikikan melihat ulah teman-temannya.
Selain menimbulkan kecaman dari dunia Islam dan organisasi Muslim, video itu juga meningkatkan sentimen anti-AS di Afghanistan yang telah diduduki AS lebih dari sepuluh tahun. [AM/EM/bsb]
