Partai An-Nur untuk pertama kalinya memperbolehkan caleg perempuan untuk memasang foto diri di alat peraga kampanye. Sebelumnya, hingga putaran pertama pemilu Mesir akhir bulan lalu, partai salafi itu tidak mengijinkan caleg perempuan mempublikasikan foto mereka.
Seperti dilansir Al Mishry Al Yaum, Ahad (11/12), perubahan keputusan Partai An-Nur itu disambut sejumlah orang sebagai "langkah maju". Namun sebagian lagi menentang, karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Menyusul keputusan bolehnya mempergunakan foto itu, alat peraga partai An-Nur mulai berubah. Caleg perempuan partai An-Nur dari kota Ismailiyah dilaporkan telah 'memajang' fotonya pada poster kampanye. Caleg perempuan bernama Insaf Khalil itu kemungkinan menjadi caleg perempuan pertama yang memanfaatkan izin partainya tersebut.
Sebelumnya, banyak caleg perempuan partai An-Nur yang menggunakan berbagai foto sebagai representasi dirinya. Marwa Ibrahim Al Qamas, misalnya. Caleg perempuan untuk daerah pemilihan Propinsi Ad-Adaqahliyah itu pernah memasang gambar bunga mawar di poster kampanyenya saat larangan tersebut masih berlaku. Namun, hal itu dikecam oleh sejumlah orang, karena dinilai tidak mewakili dirinya. Dia kemudian mengganti gambar tersebut dengan foto suaminya, sebuah tindakan yang akhirnya juga mendapat kritikan. [IK/Rpb/Hdy]
Seperti dilansir Al Mishry Al Yaum, Ahad (11/12), perubahan keputusan Partai An-Nur itu disambut sejumlah orang sebagai "langkah maju". Namun sebagian lagi menentang, karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Menyusul keputusan bolehnya mempergunakan foto itu, alat peraga partai An-Nur mulai berubah. Caleg perempuan partai An-Nur dari kota Ismailiyah dilaporkan telah 'memajang' fotonya pada poster kampanye. Caleg perempuan bernama Insaf Khalil itu kemungkinan menjadi caleg perempuan pertama yang memanfaatkan izin partainya tersebut.
Sebelumnya, banyak caleg perempuan partai An-Nur yang menggunakan berbagai foto sebagai representasi dirinya. Marwa Ibrahim Al Qamas, misalnya. Caleg perempuan untuk daerah pemilihan Propinsi Ad-Adaqahliyah itu pernah memasang gambar bunga mawar di poster kampanyenya saat larangan tersebut masih berlaku. Namun, hal itu dikecam oleh sejumlah orang, karena dinilai tidak mewakili dirinya. Dia kemudian mengganti gambar tersebut dengan foto suaminya, sebuah tindakan yang akhirnya juga mendapat kritikan. [IK/Rpb/Hdy]
