Setelah sukses memenangi pemilu partai putaran pertama dengan 36,6 persen suara, Ikhwanul Muslimin kembali menorehkan kemenangan dengan mendudukkan 36 calon individu dari 54 kursi yang diperebutkan. Kompetitor terkuat, Salafi An-Nur, memperoleh lima kursi calon individu, sedangkan kelompok lainnya masing-masing mendapatkan satu kursi.
Kemenangan Ikhwanul Muslimin dan Salafi ditengarai karena kedua kelompok itu telah lama menanam saham kepada rakyat Mesir berupa pelayanan sosial dan medis untuk jutaan warga miskin, rilis arabnews, Kamis (8/12). Pasca jatuhnya Mubarak, kran demokrasi terbuka membuat rakyat bebas memberikan dukungan politik kepada FJP dan An-Nur, yang masing-masing merupakan perpanjangan Ikhwanul Muslimin dan Salafi.
Pemilu Mesir dilakukan dalam tiga tahap untuk memilih 498 anggota Parlemen. Dua pertiga provinsi di negara itu belum memberikan suara.
Sementara itu, penguasa militer mengeluarkan sebuah dekrit, Rabu (7/12), menyerahkan kekuasaan presiden kepada Perdana Menteri Kamal Al-Ganzouri tapi tetap mengendalikan urusan militer dan peradilan.
Penunjukan Al-Ganzouri menggantikan mantan Kabinet yang mengundurkan diri bulan lalu buntut dari bentrokan antara polisi dan demonstran yang menuntut mundurnya pemerintahan militer. [AN/bsb]
Kemenangan Ikhwanul Muslimin dan Salafi ditengarai karena kedua kelompok itu telah lama menanam saham kepada rakyat Mesir berupa pelayanan sosial dan medis untuk jutaan warga miskin, rilis arabnews, Kamis (8/12). Pasca jatuhnya Mubarak, kran demokrasi terbuka membuat rakyat bebas memberikan dukungan politik kepada FJP dan An-Nur, yang masing-masing merupakan perpanjangan Ikhwanul Muslimin dan Salafi.
Pemilu Mesir dilakukan dalam tiga tahap untuk memilih 498 anggota Parlemen. Dua pertiga provinsi di negara itu belum memberikan suara.
Sementara itu, penguasa militer mengeluarkan sebuah dekrit, Rabu (7/12), menyerahkan kekuasaan presiden kepada Perdana Menteri Kamal Al-Ganzouri tapi tetap mengendalikan urusan militer dan peradilan.
Penunjukan Al-Ganzouri menggantikan mantan Kabinet yang mengundurkan diri bulan lalu buntut dari bentrokan antara polisi dan demonstran yang menuntut mundurnya pemerintahan militer. [AN/bsb]
